Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Meski keran impor daging sapi dari Irlandia sudah dibuka kembali setelah 10 tahun ditutup, tapi hal ini belum membuat importir daging sapi mendatangkan daging impor dari Irlandia. Sebab, harga daging sapi impor asal Irlandia tidak bisa bersaing dengan daging impor asal negara lain.
Duta Besar Irlandia untuk Indonesia dan Singapura Robert O'Brien menyatakan keran impor daging sapi dari Irlandia ini akan membuka kembali pasar perdagangan bilateral antara kedua belah pihak. Ia optimis, pengapalan pertama daging sapi asal Irlandia akan bisa dilakukan pada akhir Juli nanti. Ini adalah pengapalan pertama sejak keran impor daging sapi dari Irlandia ditutup pada 10 tahun yang lalu.
Tapi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan harga daging sapi impor asal Irlandia dinilai lebih mahal ketimbang harga daging sapi dari Australia dan Selandia baru. Akibatnya, importir daging masih enggan melakukan impor daging dari Irlandia meski sudah dinyatakan bebas penyakit.
"Dulu di IRlandia ada subsidi ekspor daging sapi, tapi sekarang subsidi eksor itu dicabut sehingga harga daging sapi impor dari Irlandia menjadi lebih mahal," kata Thomas akhir pekan lalu.
Ia menambahkan, selain harga yang lebih tinggi, waktu yang dibutuhkan untuk mendatangkan daging dari Irlandia lebih lama ketimbang dari negara Australia atau Selandia baru. "Sehingga biaya dananya lebih tinggi dan menjadi tidak kompetitif," kata Thomas.
Ia mencontohkan, untuk harga daging sapi dengan jenis dan kualitas yang sama, jika mengimpor dari Australia atau Selandia Baru harganya Rp 35.000 per kilogram, maka harga daging dari Irlandia bisa mencapai Rp 39.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News