Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Test Test
JAKARTA. Importir gula mengakui, volume gula impor yang masuk ke Indonesia masih minim. Hal ini ditengarai terjadi lantaran adanya kendala transportasi. Selain itu, juga terkait faktor cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini terutama di laut. Maklum, gula impor selama ini masuk melalui jalur laut.
"Kita susah cari kapal, apalagi kita harus kirim gula ke pelosok seperti Bengkulu dan Padang," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU) Perum Bulog, Dedi S Kodir, Senin (22/2).
Menurut Dedi, kesulitan memperoleh kapal yang bisa membawa gula impor itu menjadi kendala utama para importir. Hal ini sungguh menyulitkan importir, terlebih produk yang diimpor tersebut tidak tahan lama atau bisa rusak jika terkena air hujan. ”Kita sudah dapat kontrak pembelian 48.400 ton, namun terkendala cuaca untuk mengangkut gula itu,” jelasnya.
Direktur Utama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Heinrich Napitupulu mengaku pihaknya sebenarnya sudah mendaratkan gula di sejumlah pelabuhan yaitu Aceh, Belawan, Tanjung Priok, Makasar dan Pontianak secara bertahap sejak Januari. "Sisa kuota kami (45.00 ton) akan direalisasikan sebelum tanggal 14 April 2010," kata Heinrich ketika dihubungi KONTAN.
Namun, alasan gula tersebut belum terdistribusi ke daerah karena sejumlah importir gula saat ini kesulitan mendapatkan kapal yang mau mengirim gula ke sejumlah pelabuhan di daerah. Selain mahalnya ongkos, kebanyakan pemilik kapal tidak berminat membawa gula kedaerah yang sepi dari aktivitas bongkar muat kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News