kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Importir swasta minta jatah impor daging kerbau


Jumat, 07 Oktober 2016 / 14:09 WIB
Importir swasta minta jatah impor daging kerbau


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga daging kerbau yang dijual Perum Bulog menuai polemik. Sejumlah pihak menuding BUMN pangan tersebut menjual daging kerbau dengan harga lebih mahal daripada di Malaysia. Padahal, Bulog merupakan importir tunggal daging kerbau dari India. Artinya, Bulog memonopoli harga daging kerbau impor karena tidak ada saingan.

Thomas Sembiring, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) mengatakan, seharusnya pemerintah membuka keran impor daging kerbau dari India untuk swasta. Sebab selama ini, Bulog memonopoli impor daging kerbau.

"Padahal kalau pemerintah ingin harga lebih rendah, harusnya dibuka juga peluang impor untuk swasta, ujarnya, Jumat (7/10).

Sebab selama ini, swasta membeli daging kerbau India dari Bulog, padahal Bulog sudah mengambil untung. Kemudian pedagang juga ambil untung, maka otomatis harga di pasar mencapai Rp 65.000 per kg. "Padahal saya yakin kalau impor di serahkan ke swasta harga di pasar pasti di bawah Rp 65.000 per kg," klaimnya.

Pemerintah memang telah membatasi peran swasta dalam mengimpor daging kerbau dan daging sapi dari negara yang belum seluruhnya bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebab izin impor dari India didasarkan pada zona base dan bukan country base, karena India bukanlah negara yang bebas dari PMK, namun ada zona-zona tertentu di dalam negara tersebut yang dinyatakan bebas PMK.

Menurut Thomas, bila swasta diberi peran dalam mengimpor daging kerbau dari India, maka akan kelihatan berapa margin yang sebenarnya dinikmati Bulog atas kegiatan importasi tersebut.

Namun, ia menolak mengomentari margin keuntungan Bulog yang sebesar Rp 800 per kg. Sebab hal itu baru bisa dibuktikan benar atau tidak kalau sudah ada pemain lain yang masuk dan mengimpor daging kerbau dari India.

Selama ini dari 12 juta ekor daging kerbau di India, hanya 12 Rumah Potong Hewan (RPH) yang dibolehkan mengekspor ke Indonesia. "Hal yang sama juga terjadi di Australia, tidak semua RPH di sana boleh ekspor ke Indonesia," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×