kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

INACA Minta Pemerintah Hentikan Penerbitan SIUP


Jumat, 11 Juni 2010 / 23:08 WIB
INACA Minta Pemerintah Hentikan Penerbitan SIUP


Reporter: Gentur Putro Jati |

BANDUNG. Indonesia National Air Carriers Association (INACA) meminta pemerintah untuk menghentikan penerbitan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) bagi maskapai baru.

Permintaan penghentian penerbitan tersebut berlaku sampai pemerintah meningkatkan infrastruktur bandara yang dinilai sudah tidak bisa mengimbangi bertambahnya jumlah pesawat dan pertumbuhan penumpang.

"Kami minta dukungan pemerintah menutup sementara pemberian SIUP baru. Karena trafik dan kapasitas tampung pesawat dan penumpang di bandara sudah berlebih. Serta sarana pendukung bandara juga kurang dikembangkan," kata Emirsyah Satar dalam Rapat Umum Anggota INACA 2010, Jum'at (11/6).

Padahal kondisi tersebut dengan jumlah maskapai yang beroperasi saat ini. Jika ada lebih banyak lagi maskapai yang beroperasi di Indonesia, tentu akan semakin padat lagi bandara di Indonesia.

Keterbatasan infrastruktur bandara yang dirasakan kurang antara lain, runway, taxi way, apron atau area parkir pesawat serta terminal penumpang.

Untuk terminal penumpang, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) itu memberi contoh Bandara Soekarno-Hatta yang di desain untuk kapasitas 20 juta penumpang per tahun. Namun saat ini arus keluar masuknya penumpang sudah diatas 30 juta penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×