kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inalum berencana menambah kapasitas produksi aluminium


Selasa, 07 Januari 2020 / 08:53 WIB
Inalum berencana menambah kapasitas produksi aluminium
ILUSTRASI. Suasana pabrik pengolahan aluminium milik PT Inalum (Persero), Jumat (8/12/2017). Dalam dua tahun ke depan Inalum bakal memiliki kapasitas produksi di level 330.000 ton per tahun.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - TOBA SAMOSIR. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berencana menambah kapasitas produksi aluminium dalam beberapa tahun ke depan. Pertimbangannya, kebutuhan aluminium di dalam negeri masih besar yang sebagian besar masih didapat dari impor.

Oggy Achmad Kosasih, Direktur Pelaksana Inalum mengatakan bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor 700.000 ton aluminium karena keterbatasan pasokan dalam negeri. "Tugas kami saat jadi BUMN bagaimana agar dapat meningkatkan kapasitas produksi ini," kata Oggy, Minggu (5/1).

Saat ini Inalum baru memiliki kapasitas produksi 250.000 ton per tahun aluminium dalam bentuk ingot, alloy dan billet. Rencana tahap pertama Inalum akan menambah kapasitas sebesar 30.000 ton per tahun dengan cara memodernisasi permesinan dan pembangkit listrik.

Baca Juga: Juni 2020, MIND ID rampungkan pembelian final 20% saham INCO

Oggy menjelaskan bahwa untuk memproduksi aluminium diperlukan energi listrik yang efisien. Sekarang, Inalum memproduksi setiap 1 ton dengan energi 14.400 kWh. "Agar efisien kami targetkan per tonnya bisa di level 13.000 kWh," sebutnya.

Inalum telah memiliki suplai tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Asahan dengan daya 600 megawatt. Selain itu Inalum juga berencana memproduksi aluminium dari scrap atau aluminium second yang dapat diolah kembali menjadi ingot, alloy, dan billet baru.

Baca Juga: Rencana Bisnis Mind Id Tahun Depan; Divestasi Vale Hingga Fokus Hilirisasi

Manajemen menyebutkan bahwa aluminium merupakan produk metal yang punya kemampuan didaur ulang kembali. Rencananya Inalum bakal memproduksi 50.000 ton per tahun dari bahan baku scrap, dengan komposisi 60% dari aluminium second dan 50% alumina (raw material) yang baru.

Dua rencana tersebut memakan investasi sekitar US$ 100 juta dan akan memakan waktu paling lambat dua tahun ke depan dapat terealisasi. Sehingga diperkirakan dalam dua tahun ke depan Inalum bakal memiliki kapasitas produksi di level 330.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×