Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) sukses menerbitkan instrumen obligasi dalam dolar AS atau global bond senilai US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 37,5 triliun.
Adapun, penerbitan surat utang rencananya bakal digunakan untuk refinancing bond yang jatuh tempo sebesar US$ 1 miliar, dan sisanya untuk pembiayaan berbagai proyek strategis yang akan digarap perusahaan.
Sekadar informasi, dalam penerbitan surat utang ini Inalum menawarkan tiga tenor investasi yaitu 5 tahun, 10 tahun dan 30 tahun.
Selain itu, untuk kuponnya, tenor 5 tahun ditawarkan dengan kupon 4,75%, 10 tahun dengan kupon 5,45% dan yang tenor 30 tahun ditawarkan dengan kupon 5,8%. Sebelumnya, Inalum telah mendapat rating Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch.
Baca Juga: Mind Id Menargetkan Trasaksi Akuisisi 20% Vale Diteken Maret 2020
Pendanaan tersebut bakal digunakan untuk membiayai sejumlah proyek seperti pembangunan Smelter Grade Aluminasi Refinery di Mempawah berkapasitas 1 juta ton per tahun, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, proyek pabrik Gasifikasi batu bara menjadi DME di Tanjung Enim, dan lain sebagainya.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan resminya mengapresiasi langkah inovasi pendanaan oleh BUMN.
"Dengan ini terbukti bahwa dunia usaha internasional masih mempercayai perusahaan BUMN yang sekarang terus berbenah demi mengingatkan daya saingnya, serta semakin transparan. Dan secara umum, Indonesia di bawah kepemimpinan pak Jokowi juga masih dipercaya oleh dunia Internasional," ujar Erick, dikutip Selasa (12/5).
Asal tahu saja, sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah melakukan langkah serupa lewat penerbitan surat utang dengan besaran masing-masing US$ 600 juta dan US$ 500 juta.
Dengan demikian dalam dua pekan terakhir, global bond yang sudah diterbitkan BUMN mencapai US$ 3,6 miliar atau setara dengan Rp 54 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News