kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Incar wisatawan, Merpati incar pesawat amfibi


Rabu, 10 Oktober 2012 / 14:46 WIB
Incar wisatawan, Merpati incar pesawat amfibi
ILUSTRASI. Warga melintas di dekat Jl Margo Utomo yang ditutup di Yogyakarta, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.


Reporter: Asnil Bambani Amri, Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airlines selaku pemilik maskapai Merpati mulai membidik layanan penerbangan untuk wisatawan. Untuk itu, maskapai pelat merah ini berencana membeli pesawat yang bisa mendarat di perairan atau pesawat amfibi.

Dengan kondisi Indonesia yang kepulauan,  pesawat jenis amfibi diharapkan bisa menjangkau pulau-pulau kecil yang sulit di jangkau dengan pesawat biasa. Dengan adanya pesawat ini, Merpati siap melayani tujuan wisata pelosok di Indonesia.

Untuk memuluskan rencananya itu, perseroan berencana membeli 20 unit pesawat amfibi jenis Dornier yang diproduksi di Kanada.

Hery Saptanto, Sekretaris Perusahaan Merpati menuturkan, rencana tersebut sudah dikaji sejak awal tahun lalu. Merpati menyediakan penerbangan amfibi yang selama ini tidak dilirik oleh maskapai penerbangan lain.

Selain itu, pesawat amfibi dipilih sebagai alternatif penerbangan selain menggunakan helikopter. “Kapasitas pesawat amfibi rata-rata lebih banyak daripada helikopter, dan ini sangat cocok untuk menggarap daerah wisata tingkat kabupaten atau kecamatan," jelas Herry kepada KONTAN di Jakarta hari ini (10/10).

Herry menambahkan, pengadaan ke-20 pesawat tersebut rencananya akan dilakukan berupa penawaran kepada investor dengan pola kerjasama. Merpati akan bertindak sebagai operator penyedia awak pesawat, sarana dan prasarana penerbangan.

Sementara investor membeli armadanya, dengan pola bagi hasil. "Saat ini kami incar investor dari pemerintah daerah dan swasta yang tertarik bekerja sama dengan kami. Ini penting untuk membuka penerbangan ke lokasi wisata kepualauan seperti ke Labuan Bajo, misalnya," tambah Herry.

Merpati sendiri belum bisa menargetkan, kapan pembelian 20 pesawat amfibi itu bisa dilakukan. Ia bilang, perusahaannya cenderung menunggu kesiapan dari daerah dan juga investor yang tertarik untuk berbisnis penerbangan alternatif ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×