kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indef: Penurunan harga BBM harus dilakukan bertahap


Senin, 04 Mei 2020 / 21:18 WIB
Indef: Penurunan harga BBM harus dilakukan bertahap
ILUSTRASI. Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4/2020). PT Pertamina (Persero) mencatat selama penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB), permintaan BBM di kota-kota besar mengalami penurunan di atas 50 persen dan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

Di sisi lain, Menteri ESDM mengklaim penerapan harga BBM yang ada saat ini masih tergolong murah untuk kawasan Asia Tenggara.

Menanggapi hal tersebut, Tauhid menilai ada sejumlah hal yang perlu menjadi pertimbangan. Ia mencontohkan, Indonesia tidak sepenuhnya melakukan impor minyak di mana sebagian kebutuhan dalam negeri masih bersumber pada produksi nasional.

Baca Juga: Menteri ESDM: Harga BBM bulan Mei belum akan turun, masih sama seperti April

"Tentu saja ini kan berbeda kasusnya tiap negara, ada negara yang purely impor dan ada yg kayak kita separuh produksi dalam negeri dan separuh impor, tentu adjustmentnya berbeda," jelas Tauhid.

Ia menambahkan, di sisi lain dalam beberapa hari terakhir nilai tukar rupiah cenderung berada pada tingkatan yang stabil.

Untuk itu, menurutnya diperlukan konsistensi pemerintah sebab harga jual BBM ditentukan oleh sejumlah faktor. Ketika terjadi penurunan nilai dari salah satu komponen yang mencapai di atas 5% maka seharusnya terjadi perubahan perhitungan pula.

"Memang peninjauannya harus lebih cepat kalau perkembangannya dinamis. Apalagi proyeksi banyak lembaga, harga paling tinggi tidak mungkin kembali ke angka US$ 50 hingga US$ 60 per barel di akhir tahun," tandas Tauhid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×