Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Alasannya, produk inovatif tersebut dapat membantu dalam menurunkan angka perokok di negaranya.
Adapun pemerintahan Selandia Baru mengizinkan penjualan produk tembakau alternatif di seluruh apotek yang ada di negara tersebut. Produk tersebut hanya diperbolehkan dijual bagi perokok dewasa.
"Oleh karena itu, produk HPTL harus diregulasi secara tepat. Misalnya produk HPTL yang lebih rendah risiko diberikan insentif fiskal, tetapi produk tersebut tidak boleh dibeli oleh orang yang bukan perokok," ujar Esther.
Baca Juga: Ini manfaat dari mengonsumsi satu alpukat setiap hari untuk menjaga kesehatan
Permasalahan kasus vape yang terjadi di Amerika Serikat hingga korban meninggal merupakan satu dari beberapa alasan yang memicu polemik terkait rokok elektrik.
Menurut Esther, para pemangku kepentingan tidak boleh gegabah dalam menilai suatu peristiwa. "Kematian akibat rokok elektrik di Amerika Serikat harus diinvestigasi dulu bagaimana kasusnya," katanya.
Agar kasus serupa tidak terjadi di Indonesia, Esther meminta pemerintah membuat regulasi khusus bagi produk tembakau alternatif. Regulasi tersebut nantinya mengatur uji produk, kualitas dan keamanan produk, batasan usia pengguna, penjualan produk, hingga pengawasan.
"Anak di bawah umur dan orang yang bukan perokok harus dilarang membeli produk tembakau alternatif. Standar harus ditetapkan agar tidak ada penyalahgunaan," kata dia.
Baca Juga: Asosiasi apresiasi cukai HPTL tidak berubah, berikut penjelasannya
Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo berpendapat yang sama dengan Esther. Ia mengatakan, pemerintah idealnya memberikan perlindungan melalui regulasi bagi industri inovasi baru. Sebab, kontribusi yang diberikan oleh industri ini berpotensi signifikan terhadap perlindungan kesehatan masyarakat maupun penerimaan negara.
"Regulasi khusus yang mendukung keberlangsungan usaha akan mendorong pertumbuhan di industri produk tembakau alternatif. Selain itu, keberadaan regulasi akan menutup celah penyalahgunaan. Dengan demikian, anak-anak tidak dapat menjangkaunya dan perokok dewasa mendapatkan rasa aman. Kami berharap pemerintah mempertimbangkan hal ini dan memutuskan dengan bijak," tutup Ariyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News