kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indef serahkan rekomendasi kebijakan untuk kemajuan industri perunggasan


Senin, 10 Mei 2021 / 20:04 WIB
Indef serahkan rekomendasi kebijakan untuk kemajuan industri perunggasan
ILUSTRASI. Indef serahkan rekomendasi kebijakan untuk kemajuan industri perunggasan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Industri perunggasan memiliki peran dan posisi sangat strategis serta berkontribusi besar terhadap sektor perekonomian maupun kesehatan.

Mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga mendorong tumbuhnya berbagai industri pengolahan, sektor distribusi dan pemasaran, cold storage, perdagangan hingga restoran, industri perunggasan berperan dalam menggerakkan perekonomian. 

Di sisi kesehatan, unggas menjadi sumber protein hewani yang tinggi dengan harga terjangkau bagi masyarakat dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. 

Namun demikian, masih banyak persoalan dan kendala di sektor perunggasan ini. Antara lain masalah ketersediaan DOC, ketergantungan bahan pakan impor, persaingan antar perusahaan yang dinamis dan instabilitas harga unggas.

Baca Juga: Mengaku rugi sejak 2019, peternak unggas mandiri minta pemerintah turun tangan

Dengan adanya problematika tersebut akibatnya daya saing produk unggas dalam negeri masih lemah.  Tidak mengherankan, di tengah surplus produksi,  Indonesia khawatir akan adanya ancaman masuknya impor ayam dari Brasil dan lainnya. 

Dengan adanya anomali antara besarnya kontribusi perunggasan dengan berbagai persoalan tersebut, INDEF berinisiatif melakukan kajian secara komprehensif. Kajian INDEF berfokus untuk menyiapkan sebuah concept note sebagai solusi persoalan industri perunggasan di Indonesia. 

Hasil kajian tersebut langsung kami serahkan kepada pemangku kepentingan utama perunggasan melalui diskusi publik pada bulan lalu (22/4 ) seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (10/5). 

Hadir langsung sebagai perwakilan pemerintah untuk menerima Concept Note Pengembangan Industri Perunggasan, yaitu Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Nasrullah, dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan,Syailendra.

Baca Juga: Terus merugi, peternak minta tata niaga unggas segera dibenahi

Indef mencatat empat persoalan utama dalam industri perunggasan, yakni: pertama, persoalan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan, kedua, instabilitas pakan, ketiga daya saing produk unggas dan keempat ketersediaan data dan informasi. 

Berdasarkan persoalan di atas, beberapa rekomendasi kebijakan dan strategi untuk menjawab menjawab isu-isu strategis, antara lain:

Ketidakseimbangan pasokan dan permintaan. 

Menurut Indef, penyediaan DOC yang berkualitas berdasarkan keseimbangan permintaan akhir, melalui beberapa strategi seperti pengaturan impor GPS dengan pertimbangan.

Selain itu, perlu juga kebijakan peningkatan pertumbuhan konsumsi unggas melalui berbagai strategi. Seperti formulasi kebutuhan daging ayam dan produk turunannya.

Juga meningkatkan promosi dan kesadaran untuk konsumsi protein unggas, serta perbaikan distribusi daging unggas dan produk turunannya dan Peningkatan fasilitas rantai dingin



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×