kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

India dilanda tsunami Covid-19, bagaimana nasib ekspor batubara ABM Investama (ABMM)?


Jumat, 07 Mei 2021 / 19:15 WIB
India dilanda tsunami Covid-19, bagaimana nasib ekspor batubara ABM Investama (ABMM)?
ILUSTRASI. Kawasan tambang batubara PT ABM Investama Tbk di Kalimantan Selatan(25-27 September 2018). Foto: KONTAN/Dimas Andi Shadewo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor batubara PT ABM Investama Tbk (ABMM) dinilai tidak mengalami gangguan meski tsunami Covid-19 sedang melanda India saat ini.

ABMM sendiri telah memproduksi batubara sebanyak 4,4 juta ton per kuartal I-2021 dari target awal produksi sebanyak 13,5 juta ton. Meski tidak dijelaskan secara spesifik, Direktur ABMM Adrian Erlangga menyebut pihaknya turut mengekspor batubara ke India.

Berkaca pada awal pandemi di tahun lalu, India sempat menutup Pelabuhan-pelabuhan batubaranya akibat kebijakan lockdown di negara tersebut. Namun, untuk tahun ini, pelabuhan-pelabuhan tersebut tidak mengalami penutupan sekalipun situasi pandemi di India tengah memburuk.

Baca Juga: ABM Investama (ABMM) berencana tambah produksi dan akuisisi tambang

Manajemen ABMM pun terus melakukan komunikasi dengan mitra-mitranya di India guna memonitor kepastian kondisi di sana. “Kami turut berduka dengan kondisi di India. Kami tetap akan support batubara ke sana, karena kebutuhan energi di India tetap besar,” ujar Adrian dalam paparan publik virtual, Jumat (7/5).

Kendati demikian, ABMM tetap mengincar peluang ekspor batubara ke negara-negara lainnya, seperti China, Thailand, Vietnam, hingga Malaysia. Bahkan, permintaan batubara di Indonesia pun masih tergolong besar.

Adrian menilai, situasi perang dagang yang melibatkan China dan Australia dapat dimanfaatkan oleh produsen batubara Indonesia, termasuk ABMM. Sebab, lantaran masih berkonflik, China belum menyerap pasokan batubara dari Australia dan memilih mencari pasokan dari negara lainnya.

Baca Juga: MIND ID raih pendapatan Rp 19,2 triliun pada kuartal I 2021

Beberapa waktu lalu pun, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah memberi lampu hijau terkait penambahan kuota ekspor batubara di tahun ini sebesar 75 juta ton. “Kami bisa switching ke negara-negara yang permintaan batubaranya tinggi, apalagi sekarang harganya juga sedang dalam tren meningkat,” tandas dia.

Selanjutnya: MIND ID bukukan laba bersih Rp 1,8 triliun sepanjang tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×