kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India lockdown, impor daging kerbau ke Indonesia terhambat


Senin, 20 April 2020 / 20:56 WIB
India lockdown, impor daging kerbau ke Indonesia terhambat
ILUSTRASI. Penjualan daging sapi di pasar tradisional, Jakarta, Kamis (7/6). Pemerintah telah menyalurkan sekitar 15.500 ton daging kerbau beku asal India ke sejumlah pasar di wilayah DKI Jakarta dan luar Jawa untuk memenuhi permintaan daging sepanjang Ramadan. KONT


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India yang melakukan lockdown hingga 3 Mei 2020 turut berdampak pada proses impor daging kerbau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan-perusahaan BUMN. Sampai saat ini, impor daging kerbau asal India belum bisa direalisasikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR yang diselenggarakan secara virtual, Senin (20/4).

Baca Juga: RNI targetkan sudah distribusikan gula impor pada pertengahan Mei 2020

"Impor daging kerbau dari India sebanyak 5.000 ton selama Maret hingga Mei 2020, namun saat ini terkendala karena diberlakukannya kebijakan lockdown oleh pemerintah india yang diperkirakan sampai 3 mei 2020," ujar Budi.

Padahal, menurut Budi, Bulog sudah mendapatkan kuota impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton di tahun ini. Sementara, stok daging kerbau Bulog saat ii haya sebesar 97,41 ton.

Hal senada pun disampaikan oleh Dirut PT Berdikari Harry Warganegara. Dia mengatakan, meski sudah mendapatkan kuota impor daging kerbau sebanyak 50.000 ton, tetapi Berdikari juga belum bisa merealisasikan impor tersebut.

Baca Juga: Di tengah pandemi virus corona, berapa stok pangan yang dimiliki Bulog?

"Kondisinya sama dikarenakan India masih lockdown. kami berharap paling cepat awal Mei mereka sudah membuka lockdown, kita sudah bisa berangsur-angsur untuk mengimpor daging kerbau," ujar Harry.

Meski begitu, Harry pun mengatakan PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga sudah ditugaskan untuk mengimpor daging sapi asal Brasil. Dia menyebut, kuota impor yang ditugaskan sebanyak 10.000 ton di 2020.

Baca Juga: Bulog mengadu ke DPR karena kesulitan dapat izin impor gula dari pemerintah

Namun, proses impor juga belum bisa dilaksanakan mengingat Kementerian Perdagangan belum menerbitkan surat persetujuan impor (SPI) kepada Berdikari.

"Kami sedang menunggu izin impor dari Kemendag, dari Kementan [rekomendasi] sudah keluar, baru kami masukkan ke Inatrade, dan kami berharap bahwa minggu ini keluar. Dengan ini tentunya kita bisa mengimpor daging sapi asal Brasil," jelas Harry.

Bila izin impor diberikan, Berdikari memperkirakan ada 2.000 ton daging sapi asal Brasil yang diimpor pada tahap awal.

Terkait penugasan impor daging sapi ini pun sudah disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Kamis (16/4). Menurut dia, PT PPI dan Berdikari sudah ditunjuk untuk mengimpor daging dari negara selain India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×