kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indocement Tunggal Prakasa catatkan penjualan semen 13 juta ton hingga kuartal III


Minggu, 21 Oktober 2018 / 16:50 WIB
Indocement Tunggal Prakasa catatkan penjualan semen 13 juta ton hingga kuartal III
ILUSTRASI. Semen Indocement Tunggal Prakarsa INTP


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) berhasil mencatatkan pertumbuhan volume penjualan diatas rata-rata penjualan semen di dalam negeri. Berdasarkan laporan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) sampai September 2018 permintaan semen domestik naik hingga 4,9% menjadi 49,76 juta ton year on year (yoy).

Sekretaris Perusahaan INTP, Antonius Marcos mengatakan sampai kuartal ketiga tahun ini perseroan mencapai pertumbuhan volume penjualan hingga 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Dengan pencapaian volume 13 juta ton lebih," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (21/10).

Adapun volume penjualan untuk bulan September 2018 saja tercatat sebesar 1,7 juta ton. Jika dibandingkan dengan bulan September 2017 lalu yang mencatatkan penjualan 1,6 juta ton, maka pertumbuhan volume INTP sekitar 6,25% sedangkan jika dibandingkan dengan bulan Agustus tahun ini volume pertumbuhannya berkisar di angka 2%.

Sejauh ini, kata Antonius, perseroan berusaha menyeimbangkan permintaan baik dari segi ritel maupun proyek. Sementara untuk faktor pendorong kenaikan volume selanjutnya, perusahaan berharap banyaknya proyek pembangunan bakal merangsang industri semen untuk lebih bergairah.

"Sejauh ini proyek-proyek pemerintah dan beberapa yang swasta masih menjadi faktor yang dominan," urai Antonius. Menurut catatan ASI, beberapa proyek strategis seperti pembangunan infrastruktur di beberapa daerah, program satu juga rumah dan proyek pedesaan pemerintah mendominasi penyerapan semen.

Sehingga di skala domestik hampir semua area mengalami kenaikan konsumsi semen selama bulan September. Apabila diperinci, wilayah Jawa masih mendominasi serapan semen dalam negeri sebesar 56,2% dari total konsumsi nasional atau setara 27,96 juta ton sampai kuartal-III 2018, disusul Sumatra dengan konsumsi sebesar 10,72 juta ton, dan Sulawesi serta Kalimantan masing-masing sebesar 4,03 juta ton dan 3,16 juta ton.

Adapun terkait perolehan kinerja kuartal III ini, perseroan belum bisa membeberkannya. Namun INTP tetap optimis hingga akhir tahun ini volume penjualan dapat tetap tumbuh 6% dibandingkan tahun lalu, menjadi kisaran 17 juta ton.

Menilik laporan keuangannya pada semester I-2018, pendapatan INTP memang turun tipis 0,91% yoy menjadi Rp 6,48 triliun. Namun beban pokok naik hingga 11% menjadi Rp 4,78 triliun. Sehingga perolehan laba kotor menjadi tergerus 26% dari Rp 2,29 triliun di semester I-2017 menjadi Rp 1,69 triliun pada periode yang sama tahun ini. Alhasil, laba bersih INTP turut anjlok 60% menjadi Rp 355,11 miliar.

Semen menjadi tulang punggung penjualan dengan porsi 86% dari total revenue, Rp 5,62 triliun di paruh pertama tahun ini. Namun perolehannya turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 5,69 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×