kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement Tunggal Prakasa (INTP) genjot penjualan ritel di tahun 2019


Minggu, 10 Maret 2019 / 15:03 WIB
Indocement Tunggal Prakasa (INTP) genjot penjualan ritel di tahun 2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) terus berupaya menumbuhkembangkan kinerja bisnisnya di tahun ini. Meski di awal tahun diperkirakan masih melambat, namun perseroan melihat beberapa peluang yang dapat dimaksimalkan.

Khususnya di segmen pasar ritel, yang mana menurut Antonius Marcos, Corporate Secretary INTP di semester pertama ini sektor ritel tersebut berkemungkinan dapat bertumbuh. Meski pergerakan di sektor penjualan ini belum terlalu maksimal lantaran curah hujan yang tinggi dan banjir di beberapa titik daerah daerah di indonesia.

Kondisi cuaca seperti ini turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian semen dan merenovasi rumah. "Namun kami berharap efek domino dari telah selesainya proyek-proyek infrastruktur akan mulai ke sektor ritel," kata Antonius kepada Kontan.co.id, Minggu (10/3).

Lebih lanjut Antonius memperkirakan di semester dua nanti pergerakan konsumsi semen di ritel bakal bertumbuh signifikan. "Di semester kedua dimana semua pihak menunggu hasil pemilu yang akan berlangsung," sebutnya.

Selama ini penjualan ritel erat kaitannya dengan produk kantong, sedangkan kebutuhan proyek kebanyakan menggunakan semen curah. Di tahun 2017 saja rata-rata porsi penjualan semen INTP didominasi oleh semen kantong sebanyak 75% sedangkan curah sekitar 25%.

Sementara itu dari segi pertumbuhan volume penjualan, berkaca pada tahun 2018 kemarin INTP mampu menggenjot volume penjualan menjadi 18 juta ton atau tumbuh sekitar 6% year on year (yoy). Yang menjadi concern perseroan saat ini adalah menjalan pabrikan seefisien mungkin agar dapat memperoleh pertumbuhan secara signifikan.

Menurut Antonius INTP mengupayakan pencarian sumber energi yakni batu bara yang baru dengan harga yang lebih kompetitif di samping meningkatkan konsumsi dari alternatif fuel. Selain juga fokus di home market dan mencari terobosan-terobosan moda logistik yang lebih efisien.

Berkaca pada laporan keuangan kuartal tiga tahun 2018 kemarin, INTP memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 10,72 triliun di kuartal III 2018. Pendapatan tersebut meningkat 2% dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 10,51 triliun.

Kontribusi penjualan semen masih tertinggi yang sebanyak Rp 9,36 triliun, disusul penjualan beton siap pakai Rp 1,28 triliun dan agregat sebesar Rp 17,76 miliar. Perusahaan ini juga memiliki penjualan semen ke pihak berelasi sebesar Rp 101,27 miliar.

Sekadar informasi, kapasitas terpasang INTP saat ini mencapai 24,9 juta ton per tahun dengan 13 plant dan 8 terminal semen. Pabrik terbesar berada di Citeureup dengan jumlah 10 plant dan kapasitas produksi mencapai 18,2 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×