Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Indomarco Prismatama (Indomaret) rencana akan melanjutkan ekspansi gerai di semester dua 2014. Untuk keseluruhan tahun 2014, pemilik gerai Indomaret ini merencanakan akan menambah hingga 1.300 gerai.
Marketing Director PT Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf mengatakan, pada semester II tahun ini pihaknya akan menambah 749 gerai yang tersebar ke seluruh Indonesia. Dia menjelaskan nilai investasi pembuatan gerai berbeda-beda, dengan kisaran Rp 400-500 jutaan di luar sewa outlet. Untuk gerai Indomart Poin nilai investasinya diperkirakan 3x lipat dari nilai investasi Indomaret minimarket biasa.
Dalam rencana ekspansinya tahun ini, Yusuf bilang Indomaret akan menambah sekitar 100 gerai Indomaret Poin dan sisanya Indomaret biasa. Dari rencana itu, Indomaret Poin saat ini sudah 38 gerai di Jakarta saja. Untuk ke depan, gerai dengan konsep baru ini akan di buka di kota-kota besar saja seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Bekasi dan kota besar lainnya.
Data per Juli 2014, Indomaret sudah memiliki 9.901 gerai yang tersebar di Indonesia, mulai kota-kota Jawa, Bali, Madura, Lombok, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. "Hingga saat ini Indomaret menjual 4.800 jenis produk pada gerainya," kata Wiwiek kepada KONTAN, Kamis (14/8).
Soal target ekspansi, dia berharao hingga akhir 2014, Indomaret bisa memiliki sekitar 10.650 gerai yang tersebar rata-rata 75% di pulau Jawa dan 25% diluar pulau Jawa. Ekspansi lain yang dilakukan Indomaret adalah menambah satu distribution centre (DC) di kota Purwakarta. Nilai investasi untuk DC di perkirakan sekitar Rp 50 miliaran.
Jika dijumlah maka saat ini Indomaret sudah memiliki 19 DC yang tersebar di seluruh indonesia. Tahun depan 2015 Indomaret rencana akan tambah DC untuk wilayah Jakarta dan Bogor.
Melihat bisnis waralaba gerai Indomaret yang kian diminati masyarakat, Yusuf bilang hingga saat ini gerai-gerai Indomaret yang tersebar di seluruh Indoneaia hampir 35% milik masyarakat dan 68% diantaranya merupakan milik PT Indomarco Prismatama. Yusuf menargetkan untuk waralaba ini bisa meningkat menjadi 40% kepemilikan masyarakat sesuai dengan rencana pemerintah soal aturan bisnis waralaba masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News