CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Indonesia - Australia patungan di peternakan sapi


Rabu, 10 Juni 2015 / 15:06 WIB
Indonesia - Australia patungan di peternakan sapi
ILUSTRASI. Download kalender 2024.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Tiga perusahaan – dua dari Indonesia dan satu dari Australia- membentuk kemitraan atau joint venture (JV) membangun peternakan sapi di Sulawesi Selatan dengan investasi US$ 10 juta. Mayoritas kepemilikan di perusahaan joint venture dipastikan akan dikuasai oleh perusahaan dari dalam negeri.

Tiga perusahaan itu adalah, PT Pramana Agri Resources dan PT Rumpinary Agro Indusri yang keduanya berbentuk permodalan dalam negeri (PMDN). Adapun mitra dari Australia adalah perusahaan peternakan sapi Australian Rural Export (Austrex).

Usaha peternakan sapi hasil patungan ketiga perusahaan ini akan mencakup pembibitan, penggemukan dan pengolahan daging sapi.

Usaha patungan tersebut berlokasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dengan luas lahan 5.000 hektar (ha). Peternakan ini akan memiliki fasilitas penggemukan sapi, rumah potong hewan (RPH), dan area pengembangan dan penyediaan lahan untuk pakan ternak.

Himawan Hariyoga, Deputi Bidang Promosi Penananam Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengatakan, program kemitraan ini adalah tindak lanjut program ketahanan pangan di sektor daging dan ternak sapi antara Indonesia dan Australia.

"Setelah dua tahun rencananya, hari ini resmi dimulai kerjasamanya. Tiga bulan ke depan bisa langsung dimulai untuk pembangunan," kata Himawan pada Rabu (10/6).

Lebih lanjut Himawan menjelaskan, pembangunan peternakan ini butuh waktu dua tahun. Paling lambat pengoperasian dilakukan semester II- 2017.

Himawan mengklaim, minat perusahaan asing masuk ke sektor peternakan sapi cukup tinggi. Hal ini tampak dari realisasi investasi peternakan sapi dan industri pengolahan sapi - sejak 2010 sampai kuartal 1-2015- didominasi PMA.

Total realisasi investasi PMA peternakan sapi sebesar 70% atau senilai US$ 3,1 miliar. Sisanya, 30% berasal dari PMDM, yakni senilai Rp 13,4 triliun.

"Kami sedang mempersiapkan pilot project untuk integrasi sapi sawit. Nanti akan dimulai oleh perusahaan lokal baru bisa saja ditawarkan ke perusahaan asing," imbuh Himawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×