Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Menurut Agus, Ditjen Perhubungan Udara saat ini bersikap proaktif untuk memperbaiki keselamatan penerbangan Indonesia dengan selalu melakukan pemenuhan terhadap persyaratan peraturan penerbangan baik nasional maupun internasional.
"Saat ini kita kita memang sudah berdiri setara dengan negara-negara maju di bidang penerbangan dunia. Dan setiap negara juga punya standar penerbangan masing-masing. Tetapi kalau ada pihak lain yang akan bekerjasama untuk memperbaiki standar penerbangan, kita selaku terbuka untuk bekerjasama, termasuk dengan EASA ini," lanjut Agus.
Pertemuan hari ini merupakan pertemuan lanjutan dari beberapa pertemuan sebelumnya antara delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Dirjen Perhubungan Udara dengan anggota dari operator penerbangan nasional.
Pertemuan tersebut di antaranya dilakukan di Koln, Jerman pada 5 Desember 2017 dan di acara ICAO Asia Pacific Meeting, pada awal Januari 2018.
Dalam pertemuan kali ini, tim EASA menyampaikan beberapa hal seperti misalnya terkait struktur organisasi EASA serta kegiatan-kegiatan utamanya yang terdiri dari sertifikasi produk, penyusunan regulasi, standarisasi, aproval organisasi, safety assesment untuk pesawat asing, operasi penerbangan sipil di negara-negara Uni Eropa, kajian dan analisis keselamatan penerbangan, dan program keselamatan penerbangan sipil negara-negara Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News