Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) telah menyelesaikan Putaran Ketiga Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas (Indonesia-GCC Free Trade Agreement/I-GCC FTA) yang berlangsung secara hibrida pada 1–5 September 2025.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Wijtaksono, menyampaikan bahwa perundingan I-GCC FTA ditargetkan tuntas secara substantif pada akhir 2025.
“Putaran ketiga perundingan merupakan salah satu langkah mempercepat penyelesaian perundingan. Kami mendorong tercapainya titik tengah dan fleksibilitas dari kedua belah pihak, khususnya pada isu-isu pokok yang menjadi kepentingan bersama,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (7/9/2025).
Baca Juga: Ekspor Indonesia ke GCC Sentuh US$ 4 Miliar pada Semester I-2025
Perundingan ketiga ini membahas sejumlah isu utama, seperti perdagangan barang, jasa, investasi, dan ketentuan asal barang. Selain itu, juga dibahas kerja sama ekonomi, penguatan usaha kecil dan menengah (UKM), hingga ekonomi Islam (halal).
Djatmiko menegaskan, keberhasilan FTA ini diharapkan mampu memperkuat akses produk Indonesia ke kawasan Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa.
“Keberhasilan perjanjian ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan membuka peluang pasar produk Indonesia, tidak hanya ke negara Teluk tetapi juga ke kawasan yang lebih luas,” jelas Djatmiko.
Untuk itu, ia menekankan perlunya koordinasi intensif lintas kementerian dan lembaga dalam menyelesaikan isu-isu outstanding serta mempercepat pembahasan teknis terkait akses pasar barang dan jasa.
Direktur Perundingan Bilateral Kemendag sekaligus Ketua Tim Perunding Indonesia, Danang Prasta Danial, menambahkan bahwa putaran ketiga menghasilkan kemajuan signifikan.
Indonesia dan GCC berhasil mencapai kesepakatan pada isu Movement of Natural Person (MNP) serta mendorong penyelesaian teks runding.
“Untuk mempercepat penyelesaian negosiasi, akan dilakukan pertemuan intersesi sebelum putaran keempat,” ujarnya.
Sebagai informasi, perundingan Indonesia-GCC FTA resmi diluncurkan pada 31 Juli 2024.
Ini menjadi perundingan perdagangan ketiga Indonesia dengan mitra di kawasan Timur Tengah, setelah Indonesia-UAE CEPA dan Indonesia-Iran PTA.
Adapun GCC merupakan aliansi ekonomi-politik yang beranggotakan enam negara, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar.
Berdasarkan proyeksi, kerja sama perdagangan bebas ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi Indonesia hingga US$ 258,40 juta serta mendongkrak ekspor ke kawasan Teluk sebesar 17,4%.
Produk yang diproyeksikan tumbuh signifikan antara lain elektronik (33,86%), kulit (29,3%), logam (28%), manufaktur (27,7%), dan tekstil (30,7%).
Baca Juga: Presiden Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi ASEAN-GCC
Selanjutnya: MSIG Life Kantongi Premi Rp 1,15 Triliun dari Kanal Distribusi Bancassurance
Menarik Dibaca: Biar Lebih Aman, Begini Cara Cermat Memilih Mobil Bekas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News