kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.662.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Indonesia incar investor agribisnis dari Brazil


Kamis, 05 Juli 2012 / 17:17 WIB
Indonesia incar investor agribisnis dari Brazil
ILUSTRASI. Representation of Ethereum on PC motherboard in illustration, February 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Indonesia berharap, sektor agribisnis Indonesia bisa berkembang seperti sektor agribisnis yang ada di Amerika Latin seperti Brazil. Untuk itu, Kementerian Perdagangan Indonesia berharap agar Brazil ikut berinvestasi menggarap sektor potensial agribisnis di Indonesia.

Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan mengatakan, Brazil memiliki potensi dibidang pengembangan dan teknologi peternakan. Ia beri contoh, populasi sapi di Brazil mencapai 200 juta ekor dibandingkan Indonesia yang hanya 15 juta ekor.

Sementara untuk ayam, populasinya mencapai 6,5 miliar ekor, jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia yang hanya 2 miliar ekor. "Peternakan mereka maju, kami butuh alih teknologi itu," kata Gita, Kamis (5/7). Sekedar gambaran, nilai perdagangan Indonesia dengan Brazil tahun lalu tercatat sebesar US$ 3,6 miliar.

Sofyan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga berpendapat sama dengan Gita. Ia bilang, Brazil memiliki keunggulan di sektor agrikultur seperti gula, kedelai, dan kopi. Begitu juga dengan sektor peternakan di Brazil yang menduduki peringkat pertama dunia.

Sofyan bilang, saat ini, salah satu perusahaan peternakan sapi di Brazil berminat untuk investasi di Indonesia. "Brazil mau membuat peternakan di Indonesia, karena dia memiliki teknologi untuk mengembangkan embrio-embrio sapi yang cepat sekali beranak," kata Sofyan.

Meski demikian, Sofyan menggarisbawahi, pemerintah harus memperbaiki infrastruktur maupun regulasi agar investor Brazil, khususnya investor perkebunan. Ia beri contoh, investasi di sektor perkebunan tebu, setidaknya investor membutuhkan lahan seluas 10.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×