kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,79   -11,72   -1.25%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Internet Exchange yang merata akan mendorong trafik internet kian cepat


Selasa, 15 Juni 2021 / 18:24 WIB
Indonesia Internet Exchange yang merata akan mendorong trafik internet kian cepat
ILUSTRASI. Petugas melakukan perawatan jaringan internet di Perumahan Pondok Karya, Jakarta, Senin (22/2/2021).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara kepulauan, pemerataan akses infrastruktur menjadi tantangan besar. Termasuk pemerataan Indonesia Internet Exchange (IIX) di seluruh wilayah Tanah Air.

Ketua Bidang Koordinasi dan Pengembangan Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Zulfadly Syam mengatakan, IIX merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dari infrastruktur internet. Fungsi IIX sebetulnya untuk mereduksi trafik dari Indonesia yang lari ke luar negeri.

"Karena Indonesia adalah kepulauan, berarti juga harus melakukan interkoneksi antar IIX. Berbeda kalau bangun di negara yang bukan kepulauan,” kata dia dalam siaran pers, Selasa (15/6).

Sebelum adanya perangkat ini, trafik konten yang diakses pengguna internet terlebih dahulu harus terhubung dengan jaringan yang ada di luar negeri. Hal itu mengakibatkan proses penerimaan konten memakan waktu dan juga pengeluaran.

Baca Juga: Uni Eropa sudah mengatur kerjasama OTT dengan penyelenggara jaringan telekomunikasi

Lebih sederhana, Zul menggambarkan saat orang akan mengirim e-mail ke penerima yang ada disebelahnya. Alur untuk menerima e-mail itu harus menuju ke luar negeri dulu kemudian ke Indonesia lagi dan baru diterima ke tujuan.

“Seharusnya tidak perlu seperti itu jika ada IIX. Cara ini cukup mereduksi biaya trafik internet. Kalau tidak melakukan langkah ini, pemerataan akses internet akan tersandung dengan pengeluaran yang begitu besar,” kata Zul yang pernah menjabat sebagai Ketua APJII Bali periode 2008-2015.

Sejauh ini, kata Zul, tercatat sudah ada 15 titik IIX yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Secara pengelolaan, seluruh IIX yang ada saat ini dikelola oleh APJII sebagai organisasi internet.

Oleh sebab itu, ia bertekad untuk mempercepat penyebaran penetrasi IIX ke wilayah-wilayah. Sebab, di tengah pandemi Covid-19 ini, mengakibatkan pertumbuhan trafik internet hampir merata.

Baca Juga: Tak cuma bantuan fisik, peranan jaringan komunikasi juga penting di wilayah bencana

“Saat ini di masa pandemi terjadi akselerasi transformasi digital. Orang-orang bergantung kepada internet semakin meningkat. Di daerah-daerah pun, kini sedang tumbuh trafik internetnya. Maka tak bisa ditawar, penetrasi IIX harus semakin merata di seluruh wilayah,” ungkap dia.

Menurut dia, semakin meratanya IIX di wilayah maka akan menciptakan ekosistem baru di daerah tersebut. Ini akan berdampak juga terhadap penetrasi pengguna internet di Indonesia.

“Konsepnya saya melihat, IIX harus tersebar di seluruh pulau di Indonesia. Setelah pulau-pulau besar, kita akan masuk ke setiap provinsi. Dengan begitu, penyedia infrastruktur akan mendekat ke titik IIX dan mempercepat juga trafik untuk mengakses konten,” jelas dia.

Zul juga mengatakan, trafik yang dihasilkan seluruh IIX mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2015. Di tahun 2015, trafik IIX hanya menyentuh angka 60 GB. Kemudian di tahun 2021 mencapai 1,3 TB.

Baca Juga: Potensi pasar besar, pemerintah dorong UMKM manfaatkan ekosistem digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×