kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Indonesia Jadi Pusat Investasi Baru bagi Produsen Mobil Listrik Asing


Selasa, 25 Maret 2025 / 19:54 WIB
Indonesia Jadi Pusat Investasi Baru bagi Produsen Mobil Listrik Asing
ILUSTRASI. Pabrik mobil Wuling. Kontan/Eldo


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia semakin menjadi magnet bagi produsen mobil listrik (EV) global.

Sejumlah merek otomotif ternama seperti Wuling Motors, VinFast, Chery, dan BYD tengah menggelontorkan investasi besar guna memperkuat eksistensi mereka di pasar nasional sekaligus meningkatkan kapasitas produksi di kawasan ini.

Wuling Motors telah memulai produksi baterai lokal di pabriknya di Cikarang, Jawa Barat, sebagai bagian dari strategi jangka panjangnya.

Baca Juga: Evista Tawarkan Promo Sewa Mobil Listrik Mudik, Mulai Rp 4,5 Juta untuk 10 Hari

Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors mengungkapkan bahwa meskipun saat ini fokus utama masih pada investasi yang telah dilakukan, pihaknya terus berupaya meningkatkan penetrasi pasar.

"Kami masih fokus dengan investasi yang sudah dilakukan dan peningkatan pasar. Kapasitas total produksi kami sekitar 120.000 unit, tetapi baru digunakan sekitar 25%," ujar Ricky pada Senin (25/3).

Wuling juga memperkenalkan pabrik baterai “Magic” di kawasan supplier park Cikarang dengan investasi sebesar Rp87 miliar.

Pabrik ini akan memasok baterai untuk model EV Wuling seperti CloudEV dan BinguoEV, serta memiliki lima stasiun produksi guna memastikan efisiensi dan kualitas produk.

Baca Juga: BYD & Denza Terjual 3.400 Unit Awal 2025, Cek Harga BYD Atto Dolphin M6 Maret 2025

Sementara itu, produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, tengah membangun pabrik besar di Subang, Jawa Barat, yang diperkirakan rampung pada kuartal ketiga atau keempat tahun 2025.

CEO VinFast Asia, Pham Sanh Chau menegaskan bahwa pabrik ini akan membuka ribuan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal.

"Selain memperkenalkan teknologi mobil listrik kepada masyarakat Indonesia, kami berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal," ujarnya.

Chery, yang saat ini masih mengandalkan fasilitas perakitan PT Handal Indonesia Motor di Bekasi, juga berencana mendirikan pabrik sendiri pada 2025.

Zheng Shuo, Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia mengatakan bahwa pembangunan pabrik ini diperlukan guna mengakomodasi meningkatnya permintaan pasar.

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tesla di Eropa Kalah Saing

“Jika ingin terus berkembang, kami perlu fasilitas produksi lebih besar. Kami masih mempelajari lokasi terbaik, dan kemungkinan besar pabrik ini akan mulai beroperasi pada 2026,” jelas Zheng.

Di sisi lain, BYD, produsen EV asal China mengonfirmasi bahwa pembangunan pabriknya di Subang berjalan sesuai rencana.

Pabrik ini menelan investasi sebesar US$1 miliar dan akan memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun, dengan fokus utama pada pasar ekspor.

"Progres pembangunan berjalan lancar, dan kami berkomitmen menyelesaikannya pada akhir 2025," ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia.

Pabrik ini diharapkan dapat mendongkrak ekspor kendaraan listrik dari Indonesia ke pasar global.

Baca Juga: Mobil Listrik Xiaomi SU7 Laris Manis, Dukung Pertumbuhan Kinerja Xiaomi

Setelah seluruh pabrik ini beroperasi, para agen pemegang merek (APM) otomotif akan terus memperluas jaringan distribusi, memperkenalkan inovasi teknologi, serta mengembangkan pasar ekspor.

Proyek investasi ini juga diproyeksikan menciptakan lapangan kerja baru yang berdampak positif bagi perekonomian nasional.

Dengan langkah agresif para produsen otomotif ini, Indonesia semakin mengukuhkan diri sebagai pusat produksi kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara, seiring dengan meningkatnya permintaan dan adopsi kendaraan ramah lingkungan di tingkat global.

Selanjutnya: Rupiah Terus Ambruk, Defisit APBN Berpotensi Melebar Jadi 2,9% dari PDB Tahun Ini

Menarik Dibaca: Tes Kesehatan Otak Mudah dengan Aplikasi BrainEye

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×