kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   0,00   0,00%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Mobil Listrik Berpeluang Jadi Tulang Punggung Kinerja Pasar Otomotif Indonesia


Senin, 10 Februari 2025 / 20:47 WIB
Mobil Listrik Berpeluang Jadi Tulang Punggung Kinerja Pasar Otomotif Indonesia
ILUSTRASI. Penjualan mobil listrik di pusat perbelanjaan, Jakarta, Jumat (3/1/2025). Sejumlah ahli industri memprediksi penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) secara global bakal mengalami peningkatan hingga 30% di tahun 2025. Peningkatan akan tetap terjadi meskipun beberapa produsen mobil berencana mengerem sektor elektrifikasi karena ada penurunan permintaan. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicles (BEV) berpotensi menjadi penopang kinerja pasar otomotif nasional kendati masih ada sejumlah tantangan di segmen tersebut.

Baru-baru ini, Economist Intelligent Unit (EIU) merilis riset terkait prospek industri pada 2025, salah satunya ada sektor otomotif. Dalam riset ini, EIU memproyeksikan penjualan mobil di pasar global dapat mencapai rekor di level 97,2 juta unit pada 2025. Mobil listrik bakal tetap menjadi segmen kendaraan dengan kinerja terbaik dengan proyeksi pertumbuhan penjualan sekitar 16% menjadi 19,4 juta unit pada 2025.

Secara umum, pangsa pasar mobil listrik di dunia terus melonjak dari yang hanya 3,4% (setara 2,1 juta unit) pada 2019 menjadi 21,8% (13,6 juta unit) pada 2023. Hal ini berkat dukungan subsidi yang besar dari para pembuat kebijakan global dengan tujuan melestarikan kondisi lingkungan hidup.

Belakangan ini, sebagian besar negara memang telah mengurangi subsidi langsung untuk mobil listrik. Namun, tetap saja banyak pemerintahan yang masih menawarkan keringanan pajak kepada pembeli mobil listrik.

Baca Juga: Biaya Harian Di Bawah 1 L Bensin, Cek Harga Mobil Listrik GAC Aion Per Februari 2025

Di Indonesia, pertumbuhan penjualan mobil listrik juga tergolong masif. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil listrik nasional tercatat sebanyak 42.889 unit pada 2024 atau melonjak 151,53% year on year (yoy). Mobil listrik pun berkontribusi 4,95% terhadap total penjualan wholesales mobil nasional pada tahun lalu.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyampaikan, besar kemungkinan mobil listrik dapat menjadi penggerak utama kinerja penjualan mobil nasional pada 2025. Apalagi, sekarang makin banyak merek mobil listrik yang beredar di Indonesia. 

Belum lagi, pemerintah masih aktif memberikan dukungan terhadap industri mobil listrik melalui sejumlah insentif. Misalnya, insentif bebas PPNBM untuk impor mobil listrik completely built up (CBU) dan mobil listrik completely knock down (CKD).

Hanya saja, harus diakui sebagian konsumen masih ada yang ragu memiliki mobil listrik. Salah satunya lantaran infrastruktur penunjang seperti charging station yang belum begitu merata di Indonesia. 

Harga sebagian mobil listrik di Indonesia juga masih terbilang mahal sekalipun produk ini telah diguyur insentif. "Pendapatan per kapita masyarakat masih jadi kendala untuk membeli mobil listrik," kata Jongkie, Senin (10/2).

Baca Juga: Pabrik Mobil Listrik Aion di Cikampek Mampu Produksi 50.000 Unit Per Tahun

Lantas, lanjut Jongkie, kini para produsen mobil listrik dihadapkan dengan pekerjaan rumah untuk mengembangkan mobil listrik yang harganya terjangkau bagi masyarakat Indonesia, terutama kalangan kelas menengah.

Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu berpendapat, mobil listrik dengan harga di kisaran Rp 200--300 juta menjadi pilihan yang realistis bagi konsumen Indonesia. Mobil listrik ini akan bersaing langsung dengan mobil di segmen Low Multipurpose Vehicle (LMPV) dan City Car yang populer di Tanah Air.

"Jika bertambah mobil listrik di bawah Rp 200 juta dengan varian model yang lebih luas, barulah ini sangat ideal dan berpotensi mendisrupsi pasar," ungkap Yannes, Senin (10/2). 

Sejauh ini, belum banyak pabrikan yang menjual mobil listrik di bawah Rp 200 juta atau di kisaran Rp 200--300 juta di Indonesia. Salah satu merek, yakni Wuling Motors, memiliki model Air ev yang dijual mulai dari Rp 179,1 juta sampai Rp 302,5 juta setelah dipotong diskon PPN 10%.

Pihak Wuling sendiri percaya diri produk-produk mobil listriknya akan terus diminati oleh masyarakat Indonesia pada 2025. "Saat ini kami masih fokus dengan lini produk ABC Stories yang terdiri dari Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV," pungkas Brian Gomgom PR Manager Wuling Motors kepada Kontan, pertengahan Januari 2025. 

Baca Juga: Mobil Baru BYD Ini Rp 200 Jutaan, Cek Harga BYD Atto Dolphin M6 Denza Februari 2025

Selanjutnya: Permintaan Pembiayaan Dana Tunai Diprediksi Meningkat pada Momen Ramadan dan Lebaran

Menarik Dibaca: Finansial Gen Z Rentan Masalah Keuangan, Ini Solusi Meningkatkan Literasi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×