kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indopoly genjot efisiensi


Jumat, 04 Mei 2018 / 13:05 WIB
Indopoly genjot efisiensi
ILUSTRASI. Kemasan yang memakai produk IPOL


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pasar masih bergejolak, perusahaan kemasan dalam negeri, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, masih mencatatkan kinerja bisnis yang positif. Kuartal I-2018, laba bersih emiten berkode saham IPOL di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu masih naik signifikan.

Jeffrey Halim, Wakil Presiden Direktur Indopoly Swakarsa Industry mengatakan, efisiensi di segala lini menjadi kunci keberhasilan perusahaan tersebut. "Kami meningkatkan efisiensi dan mengurangi waste dari produksi," kata Jeffrey, Kamis (3/5).

Menilik laporan keuangan di tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan bersih IPOL terpantau tumbuh 4,8% menjadi US$ 50,29 juta. Sedangkan beban pokok penjualan naik 4% menjadi US$ 40,67 juta.

Alhasil, IPOL bisa menorehkan laba bersih US$ 1,07 juta di kuartal I-2018. Jumlah ini naik 80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sekitar US$ 596.000.
Penjualan terbesar IPOL berasal dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Perusahaan makanan dan minuman tersebut menyumbang sekitar 16% terhadap total penjualan bersih IPOL yakni senilai
US$ 8,14 juta.

Melihat pencapaian hingga kuartal I-2018, Jeffrey optimistis, target laba bersih sebesar US$ 5 juta sepanjang tahun ini  bisa tercapai. Target ini melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan realisasi laba bersih tahun lalu yang hanya US$ 2,1 juta.

Sebagai bentuk diversifikasi usaha, IPOL juga melebarkan pangsa pasar dengan memproduksi kemasan  segmen kelas atas atau high end. Apalagi margin produk high end lebih besar.

Tahun ini, IPOL tidak akan menggelontorkan belanja modal besar atau capital expenditure (capex) terlalu besar. Perusahaan ini hanya mengeluarkan belanja modal senilai US$ 2 juta.

Tidak banyak aksi korporasi atau ekspansi bisnis yang akan digelar IPOL tahun ini. Dengan anggaran tersebut, IPOL hanya menganggarkan untuk biaya perawatan (maintenence) pabrik . "Sebagian besar capex untuk maintenence sebab kami mempunyai utilitas produksi full 100%," ujar Jeffry.

Apalagi, untuk mengejar efisiensi maka alat-alat produksi tidak dapat berhenti. Saat ini IPOL memiliki tiga pabrik, satu berada di Indonesia dan dua lagi di China. Total kapasitas terpasang dari ketiga pabrik tersebut mencapai 100.000 ton per tahun.

Untuk mengejar jumlah pelanggan, IPOL aktif mencari pelanggan. Selain melayani on the spot order, IPOL juga menerima contract order. Adapun jangka waktu kontrak dapat berlangsung lama di kisaran lima hingga 10 tahun.

Selain itu, agar tidak bergantung terhadap satu pelanggan saja, IPOL memastikan tidak ada yang dominan dalam menyerap produksinya. "Pokoknya satu pelanggan tidak boleh melebihi 20% dari kapasitas kami," urai Jeffrey.

Sebelumnya, guna menggaet lebih banyak pelanggan baru Amerika Utara dan Selatan IPOL dikabarkan berencana membuka pabrik di Chicago, Illinois, Amerika Serikat bernama Ilene Inc. Tapi, Jeffrey mengatakan prosesnya sampai saat ini menunggu kajian lebih lanjut.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×