kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indopoly lirik ekspor ke Laos, Kongo dan Bulgaria


Sabtu, 06 Desember 2014 / 11:38 WIB
Indopoly lirik ekspor ke Laos, Kongo dan Bulgaria
ILUSTRASI. Update Kode Redeem Honkai: Star Rail Juni 2023, Cek Daftar dan Cara Klaimnya


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Produsen kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk berencana memperluas pasar ekspor untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Negara tujuan ekspor yang mereka bidik kali ini adalah, Laos, Kongo dan Bulgaria.

Fransiska Putri, Investor Relations Manager PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk bilang, upaya menggenjot pasar ekspor mereka lakukan karena melihat peluang pasar produk kemasan fleksibel di tiga negara tersebut. "Kami berharap ekspor ke pasar baru bisa terealisasi tahun 2015," kata Fransiska kepada KONTAN, Kamis (4/12).

Selama ini, perusahaan rutin ekspor ke pasar tradisional, seperti; Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Jepang. Di pasar ekspor, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham IPOL ini sering memasarkan produk kemasan fleksibel bermargin tinggi, seperti film untuk kemasan rokok.

Walaupun ingin memperkuat pasar ekspor, namun perseroan masih menumpahkan harapan dari pasar domestik.

Fransiska bilang, porsi penjualan domestik diproyeksikan berkontribusi 70% untuk pendapatan perseroan. Sisanya 30% dari pasar ekspor. Tak hanya memperkuat pemasaran, tahun 2015 perusahaan akan memperkuat produksi dengan cara menyelesaikan beberapa ekspansi pabrik. "Ada tiga ekspansi dan investasi yang kami lakukan tahun ini dengan nilai US$ 20 juta," kata Fransiska.

Ekspansi yang dimaksud adalah; pertama, belanja mesin metalizing untuk pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. Mesin metalizing ketiga di pabrik ini berkapasitas 4.200 ton kemasan.

Kedua belanja mesin extrusion coating unit  for thermal film lamination di pabrik Suzhou, China. Mesin ini berkapasitas sekitar 5.200 ton per tahun. Ketiga, perusahaan melakukan intensive upgrading untuk salah satu mesin pabrik mereka di Purwakarta, Jawa Barat.

Walaupun mengincar peluang pasar ekspor, IPOL mengaku punya tantangan berat tahun 2015. Namun, untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan akan menjalankan strategi efisiensi untuk mengurangi beban produksi.

Untuk diketahui, sampai September 2014, penjualan IPOL sebesar US$ 171,7 juta. Ini berarti turun 1,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2013. Begitu pula kinerja laba perseroan yang turun menjadi US$ 4,5 juta, atau turun 38,7% jika dibandingkan dengan laba periode yang sama 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×