Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Program 3 Juta Rumah yang digagas Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman berpotensi mengerek kinerja industri Air Conditioner (AC) dalam negeri.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan, industri AC berpeluang mendapatkan permintaan tambahan dari program tersebut.
"Kemarin saya bertemu dengan Wakil Menteri Perumahan menyampaikan bahwa target 3 juta rumah itu bukan lima tahun tapi setiap tahun. Oleh karena itu ini potensi pasar baru untuk industri AC," ungkap Faisol dalam Factory Visit PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Cikarang pada Kamis (12/12).
Faisol menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat besar untuk produk AC. Secara tren, kebutuhan akan produk AC pun disebut terus meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Wamenperin Dorong Produsen AC Bangun Pabrik di Indonesia
"Ini juga didukung jumlah populasi Indonesia yang merupakan keempat terbesar didunia dan tinggal di wilayah tropis jadi sangat membutuhkan AC," sambung Faisol.
Meski demikian, Faisol turut mendorong agar produsen AC dapat berinvestasi dengan membangun pabrik di Indonesia serta mendorong pemenuhan komitmen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Adapun, pada 2023 nilai impor Indonesia mencapai US$ 28,38 miliar. Dari jumlah tersebut, proporsi produk komponen nilainya hampir setengah yaitu 48% dimana produk household berkontribusi sekitar 6% atau setara US$ 1,8 miliar.
Beberapa produk household yang memiliki nilai impor tinggi antara lain AC, pompa air, kipas angin, mesin cuci, lampu LED, televisi, kulkas, speaker dan lainnya.
Baca Juga: Telan Investasi Rp 3,3 Triliun, Daikin Mulai Produksi AC di Pabrik Cikarang
Selanjutnya: Mikel Arteta Beri Bocoran Soal Rencana Transfer Besar Arsenal Bulan Januari 2025
Menarik Dibaca: Cara Menggunakan Copilot AI untuk Edit Gambar dengan Praktis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News