kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Industri alat berat siap mengerek penjualan di semester kedua tahun ini


Senin, 19 Juli 2021 / 05:55 WIB
Industri alat berat siap mengerek penjualan di semester kedua tahun ini


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Listiana menambahkan, tren kenaikan harga komoditas jelas membuat permintaan alat berat HEXA terkerek, baik untuk sektor kehutanan, agro, maupun pertambangan. Sejauh ini, kontribusi penjualan alat berat HEXA masih didominasi oleh sektor forestry sekitar 34%, diikuti oleh sektor agro sebesar 32%, serta sektor pertambangan sebesar 11%. Di samping itu, HEXA juga memiliki kontribusi penjualan alat berat dari sektor konstruksi sekitar 21%.

Salah satu strategi yang diterapkan HEXA untuk memacu kinerja di tahun ini adalah mengembangkan ceruk pasar yang potensial melalui pemberian paket contractor plant machinery (CPM) kepada para pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan dapat membeli unit alat berat baru HEXA dengan tambahan layanan purna jual serta penyewaan unit bekas untuk dibeli (rent to buy). “Kami juga me-maintain pelanggan loyal dengan diskon khusus untuk pembelian dalam jumlah besar,” ujar Listiana.

Sementara itu, Berdasarkan data Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) per kuartal pertama 2021, produksi alat berat dalam negeri mencapai 1.417 unit. Adapun produksi hydraulic excavator mencapai 1.331 unit pada kuartal pertama lalu.

Di tengah upaya peningkatan produksi, industri dihadapkan dengan lonjakan kasus covid-19 yang terjadi. Ketua Umum Hinabi Jamaluddin mengungkapkan produksi domestik berpotensi mengalami penurunan di paruh kedua tahun ini. "Kalau lihat kondisi seperti ini kemungkinan terjadi penurunan," kata Jamaluddin kepada Kontan.co.id, Minggu (18/7).

Baca Juga: Industri membaik, pelaku usaha alat berat bidik target penjualan lebih tinggi di 2021

Kendati demikian, Jamaluddin belum bisa memastikan potensi penurunan yang bisa timbul, pasalnya pihaknya masih melakukan perhitungan lebih lanjut. Adapun, pada tahun 2020 produksi alat berat dalam negeri mencapai 3.400 unit. 

Hinabi, sebelumnya sempat memprediksi peningkatan produksi bisa terjadi pada tahun ini di kisaran 30% hingga 40%. Jika dilihat per sektor maka 40% akan bersumber dari konstruksi, 25% sampai 30% dari pertambangan, 15% dari kehutanan dan 15% dari agro.
Baca Juga: Penghasilan dan laba bersih Hexindo Adiperkasa (HEXA) menyusut di kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×