kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Industri bantah ada penggelembungan kebutuhan gula rafinasi


Selasa, 06 Maret 2018 / 17:47 WIB
Industri bantah ada penggelembungan kebutuhan gula rafinasi
ILUSTRASI. Ilustrasi gula impor - gula rafinasi


Reporter: Abdul Basith | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pengguna gula kristal rafinasi (GKR) membantah adanya penggelembungan volume kebutuhan GKR.

"Tuduhan penggelembungan volume kebutuhan dalam kontrak pembelian GKR itu karangan," ujar Koordinator Forum Lintas Asosiasi Industri Pengguna Gula Rafinasi (FLAIPGR), Dwiatmoko Setiono kepada KONTAN, Selasa (6/3).

Sebelumnya Ketua Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Bachrul Chairi menyatakan terdapat indikasi kontrak berlebihan antara industri produsen GKR dengan industri makanan dan minuman. Namun. jumlah penggelembungan tersebut saat ini masih dalam proses. "Jumlah kontrak berlebihan saat ini masih dihitung," jelas Bachrul.

Indikasi penggelembungan volume kebutuhan GKR dilihat dari enggannya industri untuk mendaftarkan kontraknya.

Menanggapi hal tersebut, Dwiatmoko meminta pemerintah untuk membuktikan tuduhan tersebut. "Kalau memang ada penggelembungan buktikan saja dan tindak secara hukum," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×