Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Industri ekonomi kreatif ikut menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menilai tahun ini adalah momentum penting bagi perjalanan industri ekonomi kreatif Indonesia.
“Beberapa waktu lalu kami berhasil menyelenggarakan PPKI (Pekan Produk Kreatif Indonesia) yang terbilang sukses,” kata dia. Pameran selama lima hari itu berhasil menarik 80.000 pengunjung. Penyelenggaraan ini menelan investasi senilai Rp 9,4 miliar.
Mari memperkirakan industri ekonomi kreatif menjadi penyumbang PDB terbesar ketujuh di tahun ini dengan nilai Rp 573,9 triliun. Salah satu sektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor kuliner. “Tahun ini kami berhasil memasukkan kuliner sebagai subsektor ekonomi kreatif. Kontribusi subsektor ini termasuk paling besar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja,” tutur Menteri Mari.
Sebelum memasukkan subsektor kuliner, penyerapan tenaga kerja dari industri ekonomi kreatif hanya 8%. Dengan adanya kuliner, penyerapan
tenaga kerja ekonomi kreatif jadi 10%. Dari 15 subsektor ekonomi kreatif, ada lima yang berprospek bagus, yakni industri film, musik, fashion, kuliner, dan konten digital. “Kami sedang menyusun program bagaimana meningkatkan talenta dan wirausaha di lima sektor itu. Umumnya pelaku ingin ada tempat berkreasi dan berinovasi,” kata Mari.
Sedikitnya ada tiga pilar utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Pertama, menumbuhkan kreativitas dengan memberikan ruang kreatif publik. Kementerian telah berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menjadikan Taman Fatahillah sebagai ruang kreatif publik pada 2013.
Dua pilar utama lainnya adalah harmonisasi kebijakan dan penguatan kelembagaan di tingkat pemerintah pusat, daerah, serta pelaku industri.
Mari mengatakan sektor kuliner tahun ini berpotensi tumbuh 3,83%. Sedangkan sektor film dan sektor radio dan televisi masing-masing bisa tumbuh 6,79% dan 6,42%.
Adapun penyerapan tenaga kerja di sektor perfilman diperkirakan tumbuh 4,15% tahun ini. Sektor film juga diperkirakan akan menyumbang 6,79% terhadap PDB dari sektor ekonomi kreatif.
Berthy Ibrahim, Ketua Umum Karyawan Film dan Televisi (KFT), menilai kualitas film lokal tak kalah dengan film impor. “Jika disetahunkan, per November 2011 jumlah penonton film Indonesia mencapai 250.000 orang, lebih banyak dibanding penonton film impor,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News