kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Industri FMCG menyisir peluang lewat saluran penjualan online


Selasa, 19 Mei 2020 / 18:47 WIB
Industri FMCG menyisir peluang lewat saluran penjualan online
ILUSTRASI. Warga berbelanja di sebuah Pasar Swalayan . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

Tetap Ada Peningkatan

Namun tidak semua sektor makanan dan minuman menurun. Ada beberapa jenis yang rupanya meningkat karena tren work from home, seperti susu, bumbu, sampai tepung. Sama seperti halnya makanan pelengkap seperti snack.

Lama di rumah membuat masyarakat membutuhkan snack untuk menemani berbagai kegiatan work from home. Marketing Director Mayora Indah Awin Sirait menyatakan produk-produk Mayora di awal-awal masa COVID-19 masih tumbuh positif.

"Setidaknya sampai pertengahan April. Setelah itu terutama memasuki masa puasa cukup menantang. Karena kami berprinsip festive season seharusnya dimanfaatkan untuk tumbuh. Artinya kalau tumbuh harus servicing, bukan surviving," ujar Awin.

Baca Juga: Aktivitas luar rumah berkurang, transaksi digital kian marak

Itu juga yang dilakukan Mayora. Mereka saat ini fokus mengkomunikasikan produk dengan cara relevan. Biasanya disampaikan dari sisi emosional, kini produk Mayora dikomunikasikan dari sisi fungsi, terutama dengan mengedepankan fungsi kesehatannya.

Selain itu faktor kenyang juga menjadi faktor yang diutamakan dalam komunikasi produk. Plus dengan menurunnya traffic konsumen ke toko-toko, channel seperti e-commerce menjadi andalan. 

Namun walau gerai offline mulai jarang dikunjungi, convenience store rupanya masih diminati masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Melansir data regional, President Commisioner Otsuka Indonesia Harry Bagyo menyatakan bahwa toko kecil nan modern tersebut kian menjadi pilihan masyarakat membeli kebutuhan sehari-hari.

Faktor jarak yang dekat dari rumah menjadi pemicu. "Padahal kalau dibanding supermarket atau whole sale, harganya jauh lebih mahal. Namun dengan kondisi saat peningkatannya terasa sampai 47 persen untuk kawasan regional," tutup Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×