kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Industri kabel lokal masih sanggup penuhi permintaan dalam negeri


Rabu, 15 Agustus 2018 / 18:43 WIB
Industri kabel lokal masih sanggup penuhi permintaan dalam negeri
ILUSTRASI. kabel serat optik


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo

Menurut Apkabel, data terakhir untuk khusus Kabel Tegangan Tinggi (high voltage) UGC 150 KV saja, sudah ada 4 pabrikan yang telah berani Investasi baru beli mesin dan kelengkapannya sampai nilai kurang lebih Rp 873 miliar. Sayangnya Noval belum bisa membeberkan siapa saja yang berkontribusi dalam investasi tersebut.

Sementara itu PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. diketahui tengah meningkatkan produktivitasnya lewat pembelanjaan mesin baru di tahun ini. Perseroan bakal menganggarkan Rp 40 miliar untuk mesin baru.

Selain itu, biaya maintenance juga sudah disiapkan sebesar Rp 60 miliar. “Jadi total Rp 100 miliar kurang lebih,” kata Direktur Supreme Cable Nicodemus M Trisnadi.

Adapun produsen kabel seperti PT KMi Wire and Cable Tbk (KBLI) tampaknya masih optimis dengan kapasitas produksi yang ada saat ini. Dengan kapasitas produksi kabel listrik tembaga 30.000 ton per tahun serta alumunium sekitar 45.000 ton per tahun, perusahaan mengaku belum akan menambah lini produksi yang baru.

KBLI pun menggelontorkan belanja modal (capex) tahun ini senilai Rp 133 miliar hanya dipergunakan untuk peremajaan mesin produksi saja. Perseroan tengah menyasar segmen kabel transmisi ACCC dan Saluran Kabel Tanah (SKT) High Voltage (HV) di tahun ini.

Dimana menurut Dede Suhendra, Di semester dua 2018 ini perseroan optimis dapat meraih lelang lagi untuk SKT HV senilai Rp 400 miliar-Rp 500 miliar. Adapun untuk proyek SKT HV, perseroan tengah menyelesaikan kontrak yang sudah diperoleh tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×