Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
Menurut Apkabel, data terakhir untuk khusus Kabel Tegangan Tinggi (high voltage) UGC 150 KV saja, sudah ada 4 pabrikan yang telah berani Investasi baru beli mesin dan kelengkapannya sampai nilai kurang lebih Rp 873 miliar. Sayangnya Noval belum bisa membeberkan siapa saja yang berkontribusi dalam investasi tersebut.
Sementara itu PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. diketahui tengah meningkatkan produktivitasnya lewat pembelanjaan mesin baru di tahun ini. Perseroan bakal menganggarkan Rp 40 miliar untuk mesin baru.
Selain itu, biaya maintenance juga sudah disiapkan sebesar Rp 60 miliar. “Jadi total Rp 100 miliar kurang lebih,” kata Direktur Supreme Cable Nicodemus M Trisnadi.
Adapun produsen kabel seperti PT KMi Wire and Cable Tbk (KBLI) tampaknya masih optimis dengan kapasitas produksi yang ada saat ini. Dengan kapasitas produksi kabel listrik tembaga 30.000 ton per tahun serta alumunium sekitar 45.000 ton per tahun, perusahaan mengaku belum akan menambah lini produksi yang baru.
KBLI pun menggelontorkan belanja modal (capex) tahun ini senilai Rp 133 miliar hanya dipergunakan untuk peremajaan mesin produksi saja. Perseroan tengah menyasar segmen kabel transmisi ACCC dan Saluran Kabel Tanah (SKT) High Voltage (HV) di tahun ini.
Dimana menurut Dede Suhendra, Di semester dua 2018 ini perseroan optimis dapat meraih lelang lagi untuk SKT HV senilai Rp 400 miliar-Rp 500 miliar. Adapun untuk proyek SKT HV, perseroan tengah menyelesaikan kontrak yang sudah diperoleh tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News