kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.609.000   -2.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.175   0,00   0,00%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Industri kosmetik ketergantungan bahan impor


Selasa, 01 September 2015 / 14:53 WIB
Industri kosmetik ketergantungan bahan impor


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sebagian besar bahan baku yang digunakan industri kosmetik dalam negeri harus diimpor. Industri ini didorong untuk menggunakan bahan baku dari dalam negeri.

Saleh Husin, Menteri Perindustrian mengakui bahwa 90% bahan baku industri kosmetik masih impor. "Kami mendorong penggunaan produk dalam negeri, diharapkan juga ketergantungan terhadap bahan baku impor akan berkurang," ujar Saleh pada Selasa (1/9).

Putri K Wardani, Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAKI) mengatakan beberapa perusahaan kosmetik sudah mulai melakukan substitusi impor. "Kalau di perusahaan saya, Mustika Ratu, kami sudah banyak melakukan substitusi dalam negeri," ujar Putri.

Bahan baku kosmetik yang masih impor kebanyakan merupakan bahan kimia campuran pengolah kosmetik. Sedangkan bahan baku yang berasal dari dalam negeri kebanyakkan merupakan bahan baku herbal.

Selain mengurangi ketergantungan impor, kosmetik berbahan baku herbal lebih sehat dan sedang digemari masyarakat. "Soal kosmetik herbal, menurut saya dengan semakin banyaknya kesadaran masyarakan akan kesehatan, maka kesempatan untuk produk produk indonesia yg berbasis budaya itu semakin besar," ujar Putri,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×