Reporter: Gloria Haraito, Yudo Widiyanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) terus mengucurkan dukungan terhadap industri kreatif. Rencananya, tahun depan Kemdag bakal menganggarkan Rp 100 miliar untuk kampanye Aku Cinta Indonesia (ACI).
Pemerintah juga menganggarkan Rp 28 miliar untuk mendukung ekonomi kreatif dan Rp 20 miliar untuk membiayai pameran. "Kampanye ACI bertujuan menjadikan produk Indonesia tuan rumah di negeri sendiri serta mengekspor produk industri kreatif," kata Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan, kepada KONTAN (8/12).
Tahun ini, Kemendag telah mengucurkan dana ACI untuk mendukung festival musik JavaJazz, festival film Jiffest, serta industri animasi. Mari memandang, kampanye ACI efektif bila dilakukan melalui komunitas online. Tercatat, kini 30 juta penduduk Indonesia melek internet.
Sayang, tren naiknya pengguna internet belum dibarengi dengan ekspor software dan industri kreatif terkait. "Indonesia hanya dikenal sebagai negara konsumen teknologi informasi, bukan produsen," ujar Mari. Hal ini mendorong Kemdag giat mendukung produksi software dan animasi lokal.
Melihat anggaran Kemdag untuk ACI dan industri kreatif, PT Java Festival Production berharap bisa kecipratan dana. "Dari pertama kali mengadakan festival musik, kami selalu mendapat dukungan dari Kemdag. Kami berharap tahun depan juga memperoleh dukungan dana," kata Ressanda Tamaputra, Koordinator Promosi Media Java Festival.
Ressanda memandang, dukungan bagi industri kreatif perlu untuk mempromosikan Indonesia ke panggung internasional. Demi mendapat dukungan dari pemerintah, menurut Ressanda, industri kreatif harus terus bertumbuh.
Tahun depan, Java Festival berharap jumlah pengunjung JavaJazz, Java Rockinland, dan Soulnation tumbuh 20%-30% dari jumlah pengunjung tahun ini.
Sekadar gambaran, tahun ini, JavaJazz berhasil mendatangkan 103.000 pengunjung selama tiga hari. Tiket JavaJazz dijual dengan harga Rp 400.000-Rp 500.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News