kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri kuliner cukup strategis bagi perekonomian


Senin, 29 September 2014 / 21:58 WIB
Industri kuliner cukup strategis bagi perekonomian
ILUSTRASI. Promo McD tawarkan 3 menu baru, yaitu Double Choco Pie, Paket Cepat Drive Thru McD, dan Iced Coffee Caramel Macchiato.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sektor pariwisata berperan besar bagi perekonomian nasional. Salah satu sektor di dalam pariwisata yang menyumbang pemasukan terbesar untuk negara ini adalah industri kuliner.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dadang Rizki Ratman di Jakarta, Senin (29/9). "Kita harus menyediakan makanan dan minuman bagi para wisatawan. Dalam menyediakan makanan dan minuman, apa yang bisa dihidangkan sebagai makanan khas Indonesia? Kuliner bisa jadi citra pariwisata Indonesia," ujar Dadang.

Dalam sambutannya, Dadang menyebutkan bahwa dari data Badan Pusat Statistik, pada 2013 terdapat 8,8 juta wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Indonesia. Pada tahun yang sama, sektor pariwisata menyumbang 4% pos nasional, dan penerimaan devisa meningkat 9,8% mencapai US$ 10 miliar.

Sektor yang sama juga menyumbangkan 10,13 juta kesempatan kerja langsung dan tidak langsung di Tanah Ait. Selain bidang jasa berupa pelayanan akomodasi yang meliputi hotel, sarana transportasi, dan hiburan, ada pula industri makanan atau kuliner.

Industri inilah yang seringkali terlupakan. Padahal, menurut Dadang, semua wisman pasti membutuhkan makanan. Pembelanjaan para wisman pasti terserap di sektor ini. Data Kemenparekraf menunjukkan, wisata kuliner mengkontribusikan sekitar 25% dari perekonomian beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Kanada. Sementara itu, di Indonesia sendiri kontribusi sektor kuliner terhadap PDRB Indonesia tahun 2013 mencapai Rp 209 triliun.

"Kuliner merupakan sub-sektor ekonomi kreatif ke-15 yang dikembangkan sebagai produk unggulan agar menjadi daya tarik pariwisata sekaligus menjadi citra dan identitas bangsa," imbuhnya.

Hal inilah yang mendorong Kemenparekraf mencanangkan 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI). Ikon tersebut, menurut Dadang, akan menjadi platform pengembangan kuliner Indonesia. Pemerintah juga berencana mengeluarkan Cetak Biru Industri Kreatif. Termasuk kuliner sebagai salah satu sub-sektornya. (Tabita Diela)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×