kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri lampu LED dilirik investor asing


Selasa, 19 November 2013 / 07:05 WIB
Industri lampu LED dilirik investor asing
ILUSTRASI. Pergerakan saham Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Potensi bisnis lampu light emitting diode (LED) di Indonesia memang cukup besar. Tak heran, pengusaha asing di bisnis lampu LED berminat membenamkan investasinya di Tanah Air.

Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo bilang, sekitar 50 perusahaan asing tengah memantau potensi investasi di Indonesia. Sayangnya, John masih enggan menyebut perusahaan asing yang tengah melirik potensi investasi di industri lampu LED ini. Yang jelas, kata John sebagian besar investor yang mulai melirik Indonesia ini adalah perusahaan asal China.

Menurut John, penetrasi pasar lampu LED di dalam negeri yang masih rendah justru menyimpan potensi pertumbuhan yang tinggi. Apalagi, jumlah penduduk yang besar menciptakan peluang pasar yang lumayan besar.

Catatan saja, saat ini, pasar lampu LED baru menyumbang sekitar 10% terhadap total pasar lampu domestik. "Potensi yang besar itu yang kini dilirikĀ  oleh investor," jelas John, Senin (18/11).

Menurut John, saat ini baru ada empat produsen lampu LED di domestik yakni PT Panasonic Gobel Eco Solution Sales Indonesia, PT Sinar Angkasa Rungkut, PT Surya Citra Teknik Cemerlang, dan PT Sure Indonesia.

Sebenarnya, kata John, potensi industri lokal untuk mengembangkan pasar LED terbilang besar. Syaratnya, kondisi pasar harus didukung kebijakan pemerintah, seperti melalui regulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengonsumsi lampu LED yang lebih hemat energi.

Selain itu, kata John, pemerintah juga diminta membuat kebijakan bea masuk lampu LED agar pasar LED di dalam negeri tidak diserbu produk asing. Dengan begitu, produsen lokal bisa bersaing di pasar domestik.

John mencontohkan, saat ini, pasar lampu hemat energi (LHE) domestik mencapai 320 juta unit per tahun. Dari jumlah itu, hanya 20% yang bisa diisi oleh produsen lokal. Salah satu penyebabnya adalah pembebasan bea masuk yang diterapkan untuk LHE.

Nah bila lampu LED bisa dikenai bea masuk, hal itu bisa mendorong investor untuk masuk. "Produsen yang sudah ada juga lebih leluasa berekspansi," tutur John.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×