kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri Logam Butuh Listrik untuk Panaskan Tungku


Rabu, 21 Juli 2010 / 07:35 WIB


Reporter: Gloria Haraito |

JAKARTA. Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) menyayangkan langkah PT PLN (Persero) yang menetapkan batas maksimal penurunan konsumsi listrik industri sebesar 18%. Sebab, selama ini mesin pabrik mengkonsumsi listrik secara terus-menerus untuk memanaskan tungku.

Ketua Umum Gamma, Ahmad Saifun menghitung, konsumsi listrik dihentikan saat pabrik melakukan perawatan mesin. Perawatan ini terjadi setiap enam bulan sekali dan berlangsung selama maksimal dua minggu.

"Tapi penghentian konsumsi listrik itu tidak dilakukan serentak, jadi tetap ada kegiatan menggunakan listrik di pabrik meski ada satu mesin melakukan perawatan," tukas Ahmad.

Di industri logam, biaya listrik memakan 15% dari total biaya pabrik logam. Bila terjadi kenaikan sekitar 15%, dus porsi biaya listrik naik menjadi 17,5% dari total biaya. "Untuk menutup biaya ini, kami harus melimpahkan kenaikan harga pada konsumen sebesar 7,5%," ujar Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×