Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
"Kenaikannya belum bisa dipastikan berapa tapi yang pasti single digit. Sebab bila misalnya naik harga 5% saja bisa menimbulkan inflasi yang kurang baik juga," jelasnya.
Adapun Adhi berharap dengan adanya kondisi nilai tukar saat ini pemerintah bisa memberikan kompensasi yang setimpal bagi industri. Misalnya saja mempermudah regulasi impor bahan baku yang saat ini berbelit-belit. Sebab bila adanya tambahan regulasi menjadi ada biaya tambahan.
Sementara, pelaku usaha seperti PT Kino Indonesia Tbk juga optimis di tahun politik. Menurut Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk, melihat ini justru bagus buat produk konsumer. "Sebab Uang berputar ke bawah dan pemerintah banyak subsidi," kata Harry kepada Kontan.co.id, Kamis (27/9).
Adapun tahun ini emiten berkode saham KINO ini masih optimis kinerjanya lebih baik. Dari segi pendapatan diprediksi naik 12% dan dari segi profit bisa tumbuh dari 30% sampai dengan 35%. "Harusnya tahun depan kinerja lebih baik," katanya.
Sementara, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan dengan adanya tahun politik tersebut Kalbe hanya bisa berpikir optimis. "Hal ini karena masyarakat
banyak aktivitas diharapkan banyak membutuhkan produk konsumer," kata Vidjongtius kepada Kontan.co.id, Kamis (27/9).
Untuk tahun depan sayangnya belum ada gambaran kenaikan target kinerja. "Mudah-mudahan membaik tapi belum punya angka nya saat ini," katanya.