kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.086   -78,31   -1,09%
  • KOMPAS100 1.055   -14,97   -1,40%
  • LQ45 826   -11,52   -1,38%
  • ISSI 213   -3,27   -1,51%
  • IDX30 424   -5,28   -1,23%
  • IDXHIDIV20 507   -9,49   -1,84%
  • IDX80 121   -1,58   -1,29%
  • IDXV30 125   -0,90   -0,72%
  • IDXQ30 140   -2,28   -1,60%

Industri makanan mendominasi investasi manufaktur


Rabu, 30 Desember 2015 / 23:08 WIB
Industri makanan mendominasi investasi manufaktur


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat rencana investasi di sektor manufaktur sepanjang periode 1 Januari-28 Desember 2015 didominasi oleh bidang industri makanan hingga 32,31% atau Rp 184,92 triliun dari total Rp 572,29 triliun.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rencana investasi sektor makanan itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni sebesar 326%. Rencana investasi tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp21,19 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 163,73 triliun.

"Kenaikan rencana investasi sektor makanan mengindikasikan upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dalam menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai menampakkan hasil," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran persnya, Rabu (30/12).

Ia menambahkan, tingginya rencana investasi yang masuk di sektor makanan menunjukkan sektor ini masih akan menjadi penggerak pertumbuhan sektor manufaktur dalam beberapa tahun mendatang.

"Dalam menghadapi pemberlakuan MEA, pemerintah berusaha agar Indonesia menjadi basis produksi dan tidak hanya sebagai pasar bagi produk ASEAN lainnya. Rencana investasi ini merupakan langkah awal. BKPM akan terus mengawal rencana investasi tersebut agar dapat segera direalisasikan," katanya.

BKPM mencatat, dari total rencana investasi sektor manufaktur periode 1 Januari-28 Desember 2015 sebesar Rp 572,29 triliun, terdiri PMDN sebesar Rp 228,83 triliun (40%) dan PMA sebesar Rp 343,45 triliun (60%).

Menurut Franky, rencana investasi sektor manufaktur secara keseluruhan diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah mendorong transformasi ekonomi menjadi berbasis produksi.

"Selain itu, komposisi rencana investasi PMA dan PMDN 60% berbanding 40% juga cukup menggembirakan karena menunjukkan kontribusi PMDN yang cukup besar," katanya.

BKPM juga mencatat adanya kenaikan rencana investasi yang diterima sepanjang tahun 2015. Lembaga itu juga mencatat, pengajuan izin prinsip periode 1 Januari-28 Desember 2015 mencapai Rp 1.886,04 triliun, naik 45,29% dibanding pengajuan izin prinsip tahun 2014 sebesar Rp 1.298,1 triliun.

Rencana investasi baik dari PMA maupun PMDN juga mengalami kenaikan untuk periode yang sama sebesar Rp 1.136,36 triliun atau naik 18,06% dibandingkan rencana investasi PMA tahun 2014 sebesar Rp 962,5 triliun.

Sedangkan, rencana investasi PMDN periode 1 Januari-28 Desember 2015 sebesar Rp 749,68 triliun atau naik hingga 123,32% dibandingkan rencana investasi PMDN tahun 2014 sebesar Rp 335,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×