Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasar industri otomotif menjadi incaran industri plastik hulu domestik. Pasalnya bahan baku plastik untuk komponen otomotif saat ini masih banyak yang diimpor.
Budi Susanto Sadiman, Wakil Ketua Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) menyampaikan bahwa industri otomotif adalah salah satu yang mendukung peluang penjualan bahan baku plastik. "Satu mobil itu butuh plastik sekitar 50-80 kilo. Sedangkan di Indonesia produksi mobil sudah lebih dari 1 juta. Potensinya besar," kata Budi pada KONTAN, Kamis (2/10).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksi tahun ini produksi mobil sekitar 1,998.000 unit. Itu artinya kebutuhan plastik sekitar 99,9 juta kilo atau 99.900 ton.
Sekedar informasi, kebutuhan plastik untuk pasar domestik 4,3 juta ton pada tahun ini. Jika dibanding tahun lalu ada peningkatan 5-6%. Nah, sekitar 2,5 juta ton dari kebutuhan plastik di domestik, disuplai dari industri lokal. Sisanya masih harus diimpor
Kebanyakan bahan baku plastik otomotif juga masih diimpor. Baru 2 bulan lalu, Chandra Asri mulai memasok plastik untuk otomotif. "Chandra Asri memasok ke Astra Internasional. Berapa yang dipasok belum tahu karena masih baru," ungkap Budi.
Menurut Budi, makin besar penggunaan plastik pada sebuah mobil sebenarnya bisa mengusahakan mobil itu irit bahan bakar. Penggunaan plastik pada mobil biasanya pada bagian dashboard, bumper dan masih banyak lagi. "Apabila berat mobil lebih ringan 10%, maka bisa menghemat bahan bakar 7%," ujar Budi.
Pada kuartal III-2014 lalu, produksi plastik agak mengalami penurunan. Menurut Budi, pada tiga minggu masa lebaran pesanan plastik sepi. "Semester I-2014 kan sekitar 2,15 juta ton. Kuartal III-2014, kurang dari 50% dari produksi di paruh pertama itu," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News