Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Asosiasi Industri Aromatik, Olefin dan Plastik Indonesia (Inaplas) menargetkan produksi plastik untuk industri hulu sebesar 4,3 juta ton tahun ini. Angka ini naik 7,5% dibandingkan dengan produksi tahun lalu 4 juta ton.
Budi Susanto Sadiman, Wakil Ketua Umum Inaplas bilang, tren kenaikan produksi plastik ikut tren pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan ada di angka 5%-6%. "Karena kami produk akhirnya kemasan ke konsumen, mulai dari kemasan makanan minuman, obat-obatan, macam-macam," ujar Budi pada Kamis (21/8).
Pada semester pertama tahun ini, realisasi produksi plastik industri hulu ini tercatat 2,15 juta ton. Budi bilang, pada semester pertama banyak pemicu pertumbuhan permintaan, diantaranya faktor pemilu.
Selain membidangi hulu industri plastik, Inaplas juga membawahi industri aromatik dan olefin. Untuk kapasitas produksi olefin nasional tahun ini diproyeksikan bisa mencapai 2,5 juta - 2,6 juta ton per tahun dengan permintaan 4,3 juta. Selain dipenuhi industri olefin domestik, pasar olefin juga masih banyak yang impor.
Asal tahu saja, olefin merupakan bahan baku biji plastik yang terbuat dari nafta yang 90%-100% bahan bakunya harus diimpor. Budi bilang, prospek industri plastik hulu ini masih terbuka lebar, sebab akan ada banyak permintaan terutama dari segmen industri otomotif, agrikultur atau hortikultura dan infrastruktur.
"Penjualan mobil tiap tahun bertambah, setiap komponen ada kandungan plastiknya. Petani juga butuh karung untuk penyimpanan. Lalu infrastruktur juga butuh pipa air yang ada plastiknya," terang Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News