Sumber: Tribunnews | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Terkuaknya berita pemberhentian operasional penerbangan PT Mandala Airlines sejak hari ini (13/1) memang cukup mengagetkan banyak pihak. Pasalnya, masakapai ini cukup agresif membuka rute internasional tahun lalu.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Asociation (INACA) Emirsyah Satar yang juga Direktur Utama PT Garuda Indonesia menyatakan keprihatinannya terkait berhenti beroperasinya maskapai penerbangan Mandala Airlines.
"Kita semua pasti prihatin atas masalah yang menimpa Mandala. Semoga masalahnya cepat selesai dan bisa terbang kembali," kata Emirsyah di Jakarta, Rabu (12/1).
Menurut Emir, saat ini dunia penerbangan nasional telah mengarah pada konsolidasi. "Arahnya adalah merger antar airlines untuk memperkuat modal," ujarnya.
Maskapai ke depannya akan berpedoman pada kompetisi antar maskapai. "Dalam skala ekonomi besar, tetapi efisiensi dari masing-masing pemain dibutuhkan," jelasnya.
Namun Emir mengaku sulit memperkirakan berapa nantinya jumlah maskapai yang ideal di Indonesia. "Masalah berapa jumlah pemain yang ideal dibutuhkan, biarkan pasar yang menentukan,” katanya.
Saat ini, ada sekitar 40 maskapai yang memiliki sertifikat beroperasi (air operator certificate/AOC). Nantinya jumlah itu akan berkurang karena proses merger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News