kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Industri pengolahan ikan bisa tumbuh 25%


Rabu, 11 Januari 2012 / 08:32 WIB
Industri pengolahan ikan bisa tumbuh 25%
ILUSTRASI. Kiwi termasuk salah satu makanan sehat yang bisa Anda konsumsi.


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Pemasaran dan Pengolahan Produk Perikanan Indonesia (AP5I) memperkirakan produksi industri pengolahan ikan tahun ini bisa tumbuh 25%. Pertumbuhan terjadi karena naiknya permintaan olahan ikan di dalam negeri.

Thomas Darmawan, Ketua Umum AP5I memperkirakan, produksi dari industri pengolahan ikan tahun itu bisa mencapai 250.000 ton, karena permintaan domestik naik akibat mahalnya harga daging sapi.

Dalam melayani permintaan itu, Thomas bilang industri pengolahan ikan sangat siap untuk melayaninya, karena kapasitas terpasang industri pengolahan ikan mencapai 500.000 ton per tahun. Tahun lalu saja, kapasitas industri hanya 35% sampai 40% karena kesulitan bahan baku.

Namun begitu, industri pengolahan ikan berharap adanya tambahan bahan baku, sebab bahan baku ikan dari wilayah Indonesia Timur sulit didatangkan karena jaraknya jauh. "Sementara ikan budidaya Indonesia baru fokus ikan lele saja yang berukuran tipis, dan sulit diolah," kata Thomas (10/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×