Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insiden kebakaran tanki yang terjadi pada Kilang Balongan milik Pertamina turut berdampak pada pasokan nafta yang merupakan bahan baku untuk industri petrokimia.
Seperti diketahui, kapasitas produksi Kilang Balongan yakni sebesar 125.000 barel per hari (bph) dan produk nafta untuk proses lanjut sebanyak 5.290 bph.
Demi melakukan pencegahan meluasnya kobaran api, Pertamina melaksanakan upaya normal shutdown untuk Kilang Balongan.
Dikonfirmasi terkait kondisi pasokan nafta, General Manager Corporate Secretary PT Polytama Propindo Dwinanto Kurniawan mengungkapkan, kordinasi masih dilakukan dengan Pertamina.
"Kami masih berkoordinasi dengan Pertamina terkait situasi dan juga operasional kilang," jelas Dwinanto kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).
Baca Juga: Pengamat: Kebakaran di Kilang Balongan berpotensi ganggu investasi kilang nasional
Kendati demikian, Dwinanto masih belum mau mengungkapkan besaran volume nafta yang dipasok dari Kilang Balongan selama ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono berharap operasional kilang Balongan dapat segera pulih.
"Mudah-mudahan RU VI Balongan segera beroperasi kembali," jelas Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).
Asal tahu saja, Pertamina merencanakan upgrade kapasitas Kilang Balongan dimana nantinya kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 MBSD menjadi 150 MBSD serta mampu menghasilkan naptha untuk proses lanjut dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.
Selanjutnya: Investigasi penyebab kebakaran tanki Kilang Balongan jadi fokus pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News