kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Infrastruktur kawasan Mandalika dimulai tahun ini


Rabu, 22 Februari 2012 / 16:13 WIB
Infrastruktur kawasan Mandalika dimulai tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi. Kayu manis, bumbu dapur yang efektif meredakan asam urat.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) alias Bali Tourism Development Corporation (BTDC) akan memulai pembangunan infrastruktur di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok tengah pada tahun ini. Perlu diketahui, kawasan ini memiliki lahan seluas 1.175 hektar (ha).

Pembangunan infrastruktur yang akan dibangun BTDC itu berupa akses jalan, fasilitas air bersih dan juga listrik. Setelah infrastruktur selesai, tahap selanjutnya adalah pembangunan fasilitas pariwisata seperti perhotelan, lapangan golf dan yang lainnya.

Untuk pembangunan fasilitas pariwisata di kawasan Mandalika itu, BTDC sudah menerima lamaran dari sepuluh investor ingin berinvestasi. Sayangnya, manajemen BTDC belum bersedia membuka jatidiri sepuluh calon investor itu.

"Semuanya dari dalam negeri. Ada yang dari Bali juga," ujar I. B. Wirajaya, Presiden Direktur BTDC usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (22/2).

Edwin Darmasetiawan, Direktur Pengembangan BTDC menambahkan, pihaknya akan melakukan seleksi dari sepuluh investor itu menjadi lima investor melalui beauty contest. Tetapi, Edwin belum bisa memastikan waktu pelaksanaan beauty contest, dengan alasan belum ada persetujuan komisaris.

Perlu diketahui, proyek Mandalika sudah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 21 Oktober tahun lalu. Sekarang ini, proyek Mandalika masuk tahap studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diharapkan selesai April nanti. "Sebelum studi selesai, pembangunan fisik tidak mungkin bisa dimulai," ujar Wirajaya.

Edwin menuturkan, usai studi Amdal, pihaknya akan membangun proyek infrastruktur yang ditargetkan selesai Oktober-November. Untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pembebasan lahan, BTDC membutuhkan dana Rp 3 triliun yang rencananya bersumber dari penerbitan obligasi senilai Rp 500 miliar untuk tahap pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×