kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

FKS Food (AISA) Intip Peluang dari Efek Kucuran Stimulus Ekonomi


Minggu, 15 Juni 2025 / 19:15 WIB
FKS Food (AISA) Intip Peluang dari Efek Kucuran Stimulus Ekonomi
ILUSTRASI. Produk PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) berharap pencairan gaji ke-13 dan paket stimulus ekonomi yang akan dikucurkan pemerintah pada bulan Juni dan Juli 2025 bisa meningkatkan daya beli. Apalagi momentum ini berbarengan dengan masa liburan sekolah.

Corporate Secretary FKS Food Sejahtera, Dimas Rahadian Suryoputro mengungkapkan sekitar bulan Juni dan Juli pasar cenderung menunjukkan tren positif. Dimas merujuk data riset yang menggambarkan pasar makanan ringan (snack) nasional, terutama segmen extruded snack masih bisa tumbuh lebih dari 10% per April 2025.

"Dengan demikian kami optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan kategori ini, serta mendapatkan porsi signifikan dari pertumbuhan yang dapat diharapkan selama bulan Juni dan Juli, yang kebetulan didukung oleh usaha-usaha pemerintah dalam mendorong daya beli masyarakat," jelas Dimas kepada Kontan.co.id, Minggu (15/6).

Baca Juga: Begini Upaya FKS Group (AISA) Perluas Pangsa Pasar Makanan Ringan

Salah satu strategi dari produsen Taro dan Bihunku ini adalah meningkatkan jangkauan produk dengan memperluas dan memperdalam penetrasi pasar. Selain itu, AISA juga menyediakan alternatif pilihan yang lebih luas kepada semua golongan masyarakat.

Melalui divisi research & development, AISA mempersiapkan produk-produk yang diselaraskan dengan perkembangan trend pasar dan kebutuhan konsumen. "Inovasi baru baik produk maupun rasa terus kami perkenalkan kepada konsumen loyal maupun konsumen yang mau mencoba hal baru," ungkap Dimas.

Setelah mendongkrak penjualan dan laba pada kuartal pertama, Dimas pun optimistis AISA bisa menjaga pertumbuhan kinerja di sisa tahun 2025. Adapun, penjualan AISA tumbuh 4,50% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 460,71 miliar menjadi Rp 481,47 miliar pada periode tiga bulan 2025.

Sedangkan secara bottom line, laba bersih AISA melonjak 221,93% (yoy) dari Rp 10,85 miliar menjadi Rp 34,93 miliar hingga kuartal I-2025. Dimas bilang, AISA akan menjaga performa keuangan dengan menjaga tingkat produktivitas dan efisiensi.

"AISA secara konsisten menjaga produktifitas dari fasilitas produksi kami. Menjaga mutu produk, serta terus menggalakkan program efisiensi dengan tetap menjaga faktor kualitas dan keselamatan di lingkungan operasional," kata Dimas.

Baca Juga: Incar Market Makanan Pedas, FKS Food (AISA) Kenalkan Inovasi Baru di Kuartal 1-2025

Sebelumnya, Direktur Utama FKS Food Sejahtera, Gerry Mustika mengungkapkan pada tahun ini AISA mengejar target pertumbuhan pada level high single digit sampai dengan double digit. Guna mencapai target tersebut, AISA mengusung strategi penetrasi pasar dengan mengutamakan pasar dalam negeri yang potensinya masih besar.

Sedangkan untuk ekspor, AISA mengutamakan pasar yang less disruptive untuk meminimalkan dampak dari dinamika ekonomi dan geopolitik global, terutama dari efek perang tarif. AISA juga melirik negara yang punya ukuran pasar besar seperti China.

Selain China, AISA juga melakukan ekspor ke sejumlah negara di kawasan Eropa dan Indochina. Strategi lainnya adalah aktif melakukan promosi serta menggenjot penjualan produk dengan ukuran atau packaging yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas, di tengah tantangan pelemahan daya beli.

Baca Juga: FKS Food Sejahtera (AISA) Masih Andalkan Ekspor ke China di Tengah Perang Dagang

"Strategi Perseroan agar bagaimana produk tetap terjangkau dengan kualitas yang terjaga. Perseroan juga aktif mendekati vendor makanan UMKM, agar dapat menjangkau konsumen yang lebih luas," ungkap Gerry dalam paparan publik, bulan lalu.

Guna memuluskan strategi di tahun ini, AISA menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 100 miliar. Fokus utama AISA adalah peningkatan hasil produksi, baik dari sisi kualitas maupun produktivitas.

AISA belum banyak merealisasikan anggaran capex tersebut pada kuartal I-2025. "Capex ini juga untuk mendukung inovasi dan pengembangan, serta yang tidak kalah penting adalah optimalisasi good manufacturing practice," tandas Gerry. 

Baca Juga: FKS Group (AISA) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan hingga Double Digit pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×