Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pada September 2014 silam, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Vale Indonesia Tbk menandatangi hasil amandemen kontrak karya (KK). Nah, salah satu poin kesepakatan yang dimuat dalam kontrak anyar tersebut yaitu penciutan lahan tambang.
Perusahaan yang bermarkas di Brazil tersebut sepakat melepas sebagian areal tambangnya dari 190.509,66 hektare menjadi 118.435 ha. Alhasil, Vale memulangkan kembali pengelolaan 72.074,66 ha areal tambang kepada Pemerintah Indonesia.
Dengan kata lain, Vale yang semula memiliki 10 blok tambang nikel, sejak September 2014 blok tambangnya berkurang menjadi hanya empat blok.
Berikut adalah perbandingan areal tambang yang dikuasasi Vale sebelum penandatangan amandemen KK dan setelah penandatangan kontrak baru.
Sebelum amandemen KK total luas areal tambang 190.509,66 ha
- Sulawesi Tengah
1. Blok Kolondale dengan luas 4.512,35 ha
2. Blok Bahodopi seluas 32.123,01 ha
- Sulawesi Selatan
3. Blok Soroako-Towuti dengan luas 108.377,25 ha
4. Blok Matano seluas 6.176,48 ha
5. Blok Bulubalang sejumlah 2.249,33 ha
6. Blok Linke sebesar 1.548,39 ha
- Sulawesi Tenggara
7. Blok Latao sebesar 3.148,11 ha
8. Blok Matarape seluas 1.679,87 ha
9. Blok Pomalaa mencapai 20.286,19 ha
10. Blok Suasua sejumlah 10.372,68
Setelah amandemen kontrak, total areal tambang 118.435 ha
- Sulawesi Tengah
1. Blok Bahodopi seluas 22.699 ha
- Sulawesi Selatan
2. Blok Soroako sebesar 70.984 ha
- Sulawesi Tenggara
3. Blok Pomalaa seluas 22.286 ha
4. Blok Suasua mencapai 4.466 ha.
Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter mengatakan, pihaknya akan segera mengembangkan areal tambang yang masih dikuasai oleh perusahaannya, salah satunya Blok Bahodopi. Vale berencana mengucurkan investasi senilai US$ 2 miliar dalam lima tahun ke depan, termasuk peningkatan kapasitas pabrik pemurnian (smelter) menjadi 120.000 ton nickel matte per tahun.
"Saat ini yang kami tunggu adalah izin-izin yang diperlukan untuk segera memulai tahapan awal dalam rencana pembangunan," kata Nico ketika dihubungi KONTAN, akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News