kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini bakal rute transjakarta Ciledug-Blok M


Kamis, 18 Desember 2014 / 21:00 WIB
Ini bakal rute transjakarta Ciledug-Blok M
ILUSTRASI. Manfaat buah salak untuk kesehatan tubuh.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tahap pembangunan koridor XIII transjakarta (Ciledug-Blok M) rencananya dimulai pada April 2015 dan ditargetkan beroperasi pada 2016. Koridor XIII nantinya akan melayani 12 halte, dengan sebagian besar berada di atas jalur layang.

Ke-12 halte yang akan melayani koridor XIII adalah Halte Universitas Budi Luhur, Halte JORR W2, Halte Swadarma, Halte ITC Cipulir, Halte Seskoal, Halte Carrefour, Halte Kebayoran Lama, Halte Taman Puring, Halte MRT (dekat Kejaksaan Agung), Halte Tirtayasa, Halte Rawa Barat, dan Halte Trans TV.

"Jalur yang akan berada di atas jalan layang adalah jalur yang menghubungkan Ciledug-Tendean dengan panjang sekitar 9,4 kilometer. Jalur layang memiliki luas sekitar 9 meter dengan ketinggian antara 12-20 meter," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Agus Priyono, di kantornya, Kamis (18/12).

Menurut Agus, ketinggian jalan layang di tiap titik nantinya akan berbeda-beda karena adanya persinggungan dengan jalan layang ataupun bangunan yang telah ada sebelumnya. 

"Kita mencatat ada beberapa jalan layang, seperti di wilayah Petukangan, di ITC Pasar Cipulir, dan Kebayoran Baru. Kalau dalam keadaan normal (ketinggian jalan layang) 12 meter, kalau ada flyover 20 meter," papar Agus. 

Sebagai informasi, pembangunan koridor XIII transjakarta akan terbagi ke dalam delapan paket. Masing-masing paket dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda. Kontraktor yang terlibat adalah PT Adhi Karya, PT Yasa Patria Perkasa, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Istaka Karya, PT Agrabudi Karyamarga, dan PT Waskita Karya.

Anggaran untuk pembangunan koridor XIII mencapai RP 2,5 triliun, dengan rincian Rp 2,3 triliun digunakan untuk pembagunan fisik, sedangkan RP 200 miliar digunakan untuk konsultan perencanaan, desain awal, serta konsultan manajemen. Anggaran yang digunakan adalah anggaran tahun jamak. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×