Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Pelni juga melakukan upaya efisiensi di sisi armada, pihaknya melakukan sejumlah inovasi yang berbasis perangkat lunak (software) maupun keras (hardware). Untuk memastikan konsumsi BBM yang ekonomis, Tukul menjelaskan, Pelni telah memasang perangkat Vessel Web Analyzer di setiap kapal penumpang.
Vessel Web Analyzer atau VWA merupakan perangkat software yang dapat memantau konsumsi BBM secara real-time. Tukul menyebutkan penggunaan teknologi VWA sangat memudahkan pemantauan konsumsi BBM karena dapat di akses melalui smartphone dengan penyajian data yang diperbarui setiap menit. "Pelni sudah menggunakan teknologi VWA sejak 2017 dan akhir 2019 kemarin sudah digunakan di seluruh kapal penumpang Pelni," tegas Tukul.
Menurutnya, dengan VWA, ditambah dengan sinergi antar BUMN bersama PT Sucifindo, dalam rangka pengawasan BBM independent pada saat supply/bunker. Tukul yakin bahwa optimalisasi konsumsi BBM di kapal-kapal milik Pelni dapat mendukung upaya efisiensi Perusahaan.
Selain itu, Pelni juga menggunakan terobosan energoprofin, perangkat keras buatan eropa yang dipasang untuk mendukung kinerja baling-baling induk. "Energo profin ini berbentuk baling-baling yang lebih kecil, ditempatkan di belakang baling-baling induk. Dengan bantuan energo profin, baling-baling induk dapat menghasilkan dorongan yang lebih optimal," kata Tukul.
Baca Juga: Memasuki masa new normal, Pelni optimistis jumlah penumpang terus meningkat
Tukul menegaskan, dari penggunaan energo profin ini kita bisa melakukan efisiensi BBM dikisaran 3% sampai 5%. Bila dikonversi dalam rupiah, untuk satu kapal penumpang type pax 2000 dalam sebulan kami bisa menghemat Rp200 juta atau Rp 2,5 miliar per tahun. Bisa dihitung penghematan untuk 26 kapal dalam setahun.
Untuk inovasi ini, Pelni menginvestasikan Rp 1,4 miliar untuk kebutuhan dua propeller energo profin di satu kapal. Investasi tersebut dianggap sepadan dengan besaran biaya yang dapat dihemat Perusahaan hanya dalam kurun waktu 6,6 bulan setelah pemasangan telah mencapai BEP (Break Even Point). Pada awal tahun 2020, Pelni sudah memasang energo profin di dua kapal penumpang, dan akan menyusul empat kapal lagi di 2020 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News