kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini Dua Sektor Andalan NFC Indonesia (NFCX) pada Tahun 2024


Sabtu, 22 Juni 2024 / 17:00 WIB
Ini Dua Sektor Andalan NFC Indonesia (NFCX) pada Tahun 2024
ILUSTRASI. NFC Indonesia Bidik Pertumbuhan Dua Digit dengan Strategi Fly to Quality. KONTAN/Baihaki/30/05/2023


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), emiten teknologi, berharap kinerjanya akan meningkat dua kali lipat tahun ini.

Stanley Tjiandra, Group Head Corporate Finance NFCX, menjelaskan dalam paparan publik virtual bahwa strategi yang dikenal sebagai "fly to quality" akan digunakan untuk mencapai target ini. 

Strategi tersebut melibatkan kolaborasi dengan perusahaan lain, fokus pada bisnis yang sudah ada, serta pengembangan bisnis hijau dan periklanan berbasis awan (digital cloud advertising).

"Strategi kita tahun ini adalah kembali pada inti bisnis. Ada dua faktor pertumbuhan utama yang dijadikan andalan, yaitu energi bersih dan platform iklan digital berbasis cloud," papar Stanley, Rabu (19/6).

Baca Juga: Anak Usaha NFC Indonesia (NFCX) Divestasi Saham Media Karya Nusantara

Di segmen bisnis energi bersih, NFCX berencana fokus pada pengembangan desain baru untuk motor listrik Volta. Saat ini, hanya tersedia tiga desain, dan targetnya adalah memiliki total sembilan desain motor listrik pada akhir tahun 2024.

Sebagai informasi, NFCX mencatat kenaikan populasi motor listrik Volta hingga 92% YoY, dari 9.405 unit pada Kuartal I tahun 2023, menjadi 18.079 unit pada Kuartal I tahun 2024. Lalu, peningkatan penukaran baterai terjadi 6% YoY.

Tahun ini, NFCX juga akan memperluas distribusi motor listrik dan pusat pengisian baterai ke kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Bali, selain Jakarta.

Selain itu, NFCX menargetkan untuk menambah 10.000 hingga 15.000 layar iklan per tahun. Hingga kuartal I 2024, NFCX telah memiliki 28.235 layar iklan. Di segmen member platform agregator produk digital, NFCX sudah memiliki 257.626 anggota.

Meskipun tidak disebutkan angka capex yang disiapkan tahun ini, NFCX menjelaskan bahwa dana capex akan digunakan untuk mendukung strategi bisnis yang direncanakan.

"Segala hal yang berhubungan dengan energi bersih, yakni Volta, akan terus kami inovasi dan luncurkan produk baru. Saat ini, kami memiliki tiga model, dan hingga akhir tahun nanti, kami berencana meluncurkan hingga total sembilan model baru. Kami juga akan ekspansi hingga 300 dealer," imbuhnya.

Pada kuartal I 2024, NFCX mencatat penurunan pendapatan sebesar 34,72% menjadi Rp1,88 triliun dari Rp2,88 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga menanggung rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp38,43 miliar, sementara pada periode yang sama tahun lalu masih mencatat untung bersih sebesar Rp3,02 miliar.

Kerugian ini disebabkan oleh nilai investasi yang belum terealisasi sebesar Rp73 miliar.

 

"Secara sekilas, dari sisi net income ada loss, karena adanya nilai investasi yang belum terealisasi sebesar Rp73 miliar. Tapi bicara cash profit, kita jauh di atas dari itu," kata Stanley.

Lebih lanjut, kontributor utama pendapatan perseroan masih berasal dari penjualan pulsa dan voucher. Namun, NFCX berupaya untuk menjadi solusi terpadu di bidang customer digital relation.

Pendapatan dari agregator pulsa memang masih tinggi, sebesar 95%. Tapi ke depannya, NFCX menargetkan akan menurunkan porsi pendapatan dari segmen tersebut menjadi 40%, dan sisanya berasal dari bisnis non-telko.

Pendapatan dari non-pulsa ini telah tumbuh di gross profit yang awalnya di bawah 10% sejak IPO, kini sudah lebih dari 60% kontribusinya.

Per kuartal I 2024, NFCX mencatat jumlah aset sebesar Rp1,51 triliun, liabilitas sebesar Rp692,57 miliar, dan ekuitas sebesar Rp824,00 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×