kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini fokus bisnis Hotel Indonesia Natour (HIN) di tahun 2020-2024


Kamis, 30 Januari 2020 / 16:48 WIB
Ini fokus bisnis Hotel Indonesia Natour (HIN) di tahun 2020-2024
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said (kanan) saat diskusi Ngopi Pagi Seputar BUMN 'HIN in 2020' di Kementerian BUMN, Kamis (30/1)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Indonesia Natour (HIN) di tahun 2020 masih akan terus mengoptimalkan aset yang dimiliki. Langkah tersebut dilakukan dengan menetapkan program transformasi di tahun 2020-2024.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said mengungkapkan, pihaknya memiliki visi menjadi perusahaan di bidang hospitality, HIN akan fokus pada hospitality, pelayanan, keramah tamahan, yang terbaik bertaraf internasional. 

Baca Juga: Hotel Indonesia Natour (HIN) memproyeksikan laba bersih meningkat 20% di tahun ini

"Artinya kita tau bahwa kita memiliki budaya Indonesia yang bisa membedakan pelayanan kita dengan perhotelan lain. Namun, ini bisa diterima masyarakat dunia secara internasional," ujar Iswandi di kementerian BUMN, Kamis (30/1).

Business Plan HIN di 2020, juga akan terus mengoptimalkan aset yang cukup banyak dan luas. "Bahwa tahun 2020 HIN kebetulan diwarisi aset yang cukup banyak dan luas kita masih banyak aset yang belum dioptimalkan. Aset yg dimiliki HIN kita harus optimalisasikan apakah akan kita kelola sendiri atau kita bekerjasama dengan BUMN lain,"

Sebagai contoh, HIN mempunyai hotel di Semarang, Inna Dibya Puri yang sejak tahun 2008 sudah berhenti beroperasi. Iswandi menyebut, akan meng-aktifkan nya kembali dan akan bekerjasama dengan PWC untuk membangun kawasan disana untuk budaya, restoran dan tempat kuliner lainnya.

Kemudian, mengenai lahan HIN di Cikole-Sukabumi, Iswandi menyebut pihaknya mempunyai hotel Grand Inna Samudera Beach dengan lahan seluas 56 Ha. 

Baca Juga: Menempuh upaya banding, bos Hotel Kuta Paradiso berharap hakim adil

"Tahun ini akan kita optimalkan penggunaan lahan untuk mendukung bisnis kita sehingga hotel kita yang ada di Sukabumi tidak hanya sebagai jasa penyedia penginapan tapi lebih kepada destinasi," katanya.

Lanjut Iswandi, pihaknya juga memiliki satu program di 2020 yaitu revitalisasi Grand Inna Bali Beach. "Kita mempunyai hotel pertama bintang 5 di Sanur, Bali, luasnya 43 Ha dan ini mempunyai kamar saat ini 625 dan kita akan revitalisasi. Kita sudah mulai membangun 2 hotel menambah kamar-kamar yang ada di kawasan menjadi 1.000 kamar dan juga bekerjasama dengan BUMN Karya untuk membangun dan mengembangkan di kawasan Sanur menjadi miniatur dari Nusa Dua," ujarnya.

Di 2020 juga HIN juga akan melakukan perbaikan unit dengan total investasi Rp 172 Miliar untuk 15 unit renovasi kamar dan lain-lain. Lalu membangun ballroom di lahan belakang hotel dan di perkirakan di bulan Februari ini akan di mulai pembangunannya. 

"Di Malioboro kamar udah sampai lantai 6 dan segera ballroom-nya bisa diresmikan. Lalu perluasan lahan ke samping sebagai tambahan pantai. Mengenai investasi itu murni dari HIN," paparnya.

Baca Juga: Catat, GIIAS bakal kembali hadir di empat kota ini

Pada tahun 2020, HIN akan memfokuskan berbagai program antara lain melaksanakan optimalisasi asset (antara lain di Kelapa Gading, Inna Dibya Puri di Semarang, lahan di Sukabumi dan Yogyakarta). 

Program investasi pada tahun 2020 dilaksanakan berdasarkan skala prioritas disesuaikan dengan kemampuan perusahaan (antara lain pelaksanaan renovasi kamar di Inna Prapat, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Kuta, Inna Sindu Beach, dan pembangunan Bali Room di Grand Inna Tunjungan, Surabaya).

"HIN akan melanjutkan revitalisasi Grand Inna Bali Beach menjadi Hotel Indonesia Bali sebagai icon business hotel, pusat MICE internasional, dan sebagai tempat pelaksanaan event kenegaraan. Program peningkatan produk dan layanan akan terus dilanjutkan; serta meningkatkan peran anak perusahaan "Hotel Indonesia Group"/HIG sebagai pengelola hotel, sehingga mampu terus memperluas dan memperkuat jaringannya," katanya.

Dukungan Pada Destinasi Wisata Super Prioritas HIN juga akan terus mendukung pelaksanaan pengembangan "Destinasi Wisata Super Prioritas", dimana di Joglosemar, HIN antara berperan serta dalam pengembangan Balkondes, melaksanakan revitalisasi hotel Dibya Puri bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan, melaksanakan event KulineRun, dan melaksanakan kerjasama dengan Damri dalam layanan transportasi shuttle dari Grand Inna Malioboro ke airport internasional yang baru.

Baca Juga: BPS ubah tahun dasar perhitungan IHK, begini kata ekonom

Di destinasi Danau Toba, HIN secara intensif mengembangkan paket-paket tour, melaksanakan pengembangan desrinasi dan kawasan hotel, melaksanakan kerjasama dalam bentuk bundling promo, mengembangkan water sport, dan mengembangkan Inna Prapat menjadi 4 star hotel.

Di Labuan Bajo, HIN bekerja sama dengan ASDP dan PT Pembangunan Perumahan mengelola Inaya Bay Komodo, bekerja sama melaksanakan event nasional (Labuan Bajo Fashion Week, Sound of The Beach), dan turut berperan mengembangkan "School.of Tourism" Labuan Bajo.

Transformasi Ke Depan Dan Fokus Di Tahun 2020, sejalan dengan visi "menjadi perusahaan bidang hospitality terbaik bertaraf internasional dengan budaya dan kepribadian Indonesia" HIN telah menetapkan program transformasi yaitu, Pada 2020 terlaksananya standarisasi proses bisnis di seluruh unit HIN. Pada 2021 HIN melaksanakan transformasi untuk menjadikan HIN leader dalam bidang hospitality yang dimiliki BUMN.

Pada 2022 HIN menciptakan produk dan layanan "excellent" yang memberikan "superior customer value". Pada 2023 akan menjadi "top of mind" di bidang hospitality. Pada 2024, menjadi leader di bidang hospitality dan memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi.

Baca Juga: Dapat pinjaman, Boeing mulai ekspansi di tahun ini

Mengenai tantangan yang dihadapi dalam beberapa tahun ke depan Iswandi mengungkap, HIN harus berperan aktif dengan program pemerintah. Karena misinya HIN ini sebagai BUMN tidak hanya mencari keuntungan. HIN juga akan hadapi tantangan tersebut untuk menjadikannya kesempatan. "Khususnya disrupsi di bidang teknologi dan pengembangan SDM agar relevan kita harus berinovasi," katanya.

Mengenai konsolidasi Hotel-Hotel BUMN. Komitmen dari semua hotel yang dimiliki BUMN yang core business-nya bukan di bidang perhotelan untuk dikelola bersama. 

"Saat ini masih terus dicari skema dan strategi yang tepat untuk melakukan konsolidasi, mencari cara terbaik untuk melaksanakan penggabungan hotel-hotel tersebut dalam satu atap. HIN merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang perhotelan," tutupnya.

Dalam kaitan ini semua, Kementrian BUMN - sebagai pemegang saham - yang memiliki kewenangan penuh, sementara HIN merupakan BUMN yang memiliki core business di bidang perhotelan dan hospitality.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×