kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Ini jurus Citilink menghadapi Lion Air


Senin, 01 Oktober 2012 / 08:28 WIB
Ini jurus Citilink menghadapi Lion Air
ILUSTRASI. Foto udara panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Asnil Amri

LOMBOK. Citilink Indonesia berambisi memperkuat posisinya di pasar penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC). Anak usaha Garuda Indonesia ini telah menyiapkan sederet rencana supaya bisa bersaing dengan penguasa pasar besar segmen ini, yaitu Lion Air.

Rencananya, Citilink akan menambah delapan rute baru domestik hingga akhir tahun ini. Selama ini, maskapai yang baru spin off dari PT Garuda Indonesia Tbk pada 30 Juli 2012 ini telah memiliki 12 rute. Rute baru yang diincar antara lain, Batam-Padang, Surabaya-Batam, Jakarta Makassar, dan Denpasar Bandung.

Chief Executive Officer (CEO) Citilink Indonesia Arif Wibowo menuturkan, kota-kota tujuan yang dibidik adalah yang berpotensi tinggi dari segi pariwisata, dan memiliki infrastruktur yang mendukung.

Ini memang sejalan dengan strategi bisnis Citilink yang hanya akan fokus menggarap rute yang sudah mature. "Kami tidak akan menggarap pasar yang masih kosong," ungkapnya, akhir pekan lalu.

Tengok saja, contoh rute terbaru yang dibuka Citilink pada 15 September lalu, yakni Surabaya-Lombok. Menurut Arif, rute ke Lombok dipilih lantaran lokasi itu banyak diincar wisatawan, dan infrastruktur bandara memadai.

Dia mengklaim, saat ini, tingkat okupansi rute tersebut sudah 77%. "Kami targetkan hingga akhir 2012, rute tersebut menyumbang total 40.000 penumpang," ujarnya.
Nah, dari rencana depalan rute baru itu, tiga diantaranya dibuka Oktober ini, yaitu Bandung-Denpasar, Batam-Padang, dan Batam-Surabaya.

Arif juga bilang, setelah brand Citilink cukup kuat di domestik, pihaknya akan mulai mengepakkan sayap ke pasar regional pada 2014.  "Target perusahaan  ingin menjadi salah satu maskapai LCC yang kuat di pasar Asean pada 2014. Setelah punya nama di domestik dan Asean, kami siap IPO pada 2015," paparnya.

Target 50 pesawat

Selain rute baru, Citilink berencana memperkuat armadanya secara bertahap. Arief menargetkan, pihaknya akan mengoperasikan total 50 pesawat Aibrus 320 hingga 2015 mendatang.

Sebagai catatan, saat ini, maskapai ini sudah mengoperasikan 16 pesawat. itu artinya, akan ada penambahan sekitar 34 armada lagi hingga 2015. Rinciannya, 5 pesawat akan didatangkan tahun ini, menyusul penambahan sekitar 10 pesawat lagi saban tahun hingga 2015. Armada baru itu sebagian sewaan (leasing), dan sebagian milik sendiri.

SM Marketing & Communication Citilink Aristo Kristandyo menambahkan, selain target 50 unit jenis Airbus, pihaknya juga sudah mengajukan pengadaan pesawat Turbo prop kepada pihak Garuda.

Namun, dia mengaku, jumlah yang akan didatangkan masih dievaluasi. Turbo Prop merupakan pesawat baling-baling yang bisa menjangkau hingga pelosok daerah.
Pengadaan pesawat baru itu adalah strategi Citilink untuk mempercepat proses face off armada dari jenis Boeing 737 menjadi Airbus 320. Maklum, beberapa mesin dalam pesawat Boeing itu dinilai boros. "Sehingga kami perlu mengganti jenis armada. Kami targetkan pada 2013, semua pesawat kami sudah berganti menjadi Airbus," jelas Arief.

Dengan adanya armada baru, maka sampai penghujung 2012 ini, Citilink akan mengoperasikan total 21 pesawat. Dus, frekuensi penerbangan harian yang saat ini baru sekitar 78 kali bisa beetambah menjadi 137 kali penerbangan dalam sehari hingga akhir tahun ini.  

"Trafik penerbangan domestik tahun ini meningkat cukup pesat, dan market yang dominan adalah middle down market yang merupakan pasar untul LCC," ujar Arief.
Nah, lantaran ingin menjangkau calon penumpang di daerah, Arief mengaku, pihaknya tidak bisa menerapkan strategi jualan ala maskapai low cost yang murni, yaitu hanya mengandalkan internet.

Mulai tahun ini, Citilink justru telah menerapkan strategi marketing hybrid atau kombinasi. Selain jualan via website, maskapai ini juga menggandeng travel agent. "Karena tidak semua daerah yang potensial, masyarakatnya melek internet," papar Arief.

Saat ini, sekitar 52% penjualan tiket Citilink dikontribusi dari travel agent, sisanya dari call center dan internet.
Ke depan, Citilink juga berniat lebih  menggenjot direct market. Salah satunya dengan me-launching fasilitas mobile counter di  Surabaya dan Jakarta pada November ini.

Nah, dengan serangkaian strategi tersebut, Arief optimis, Citilink bisa meraih 7 juta penumpang pada 2013, naik sekitar 75% dari target tahun ini 4 juta penumpang.
Adapun, dari sisi trafik penerbangan, hingga semester I-2012, Citilink menyumbang 1,8 juta trafik atau 10% dari total trafik Garuda. Sedangkan, pada 2015 nanti, diproyeksikan bisa menyumbang 25% dari total trafik Garuda yang mencapai 45,4 juta.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×